Introduction to Utang Negara

What is/are Utang Negara?

Utang Negara - Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 obligasi Pemerintah RI (Surat Utang Negara) seri fixed rate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. ^[1] Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah atas dolar AS dan utang negara terhadap IHSG dan implikasinya pada PDB Indonesia. ^[2] Sekiranya pakej rangsangan ini terus bertambah, jumlah hutang negara akan semakin meningkat dan negara-negara di seluruh dunia tidak dapat lagi menanggung beban hutang yang tinggi. ^[3] Kementerian Keuangan sebagai pengelola utang negara melakukan pemantauan dan evaluasi pada aspek keuangan berupa realisasi penarikan dan menilai kinerja suatu proyek/kegiatan menggunakan metode Progress Variant. ^[4] Studi ini bertujuan melihat defisit APBN, utang negara dan penggunaan zakat untuk menutupi defisit tersebut. ^[5] Sejak 2008, selain Surat Utang Negara (SUN), Pemerintah memiliki alternatif instrumen pembiayaan APBN yang menyasar investor syariah. ^[6] There are 5 variables in this research, they are “Sertifikat Bank Indonesia” (SBI) and Reverse Repo “Surat Utang Negara” (SUN) to represent conventional monetary instrument, and the representative of syariah monetary instrument are “Surat Bank Indonesia Syariah” (SBIS) and Reverse Repo “Surat Berharga Syariah Negara” (SBSN) and the last variable is Gross Domestic Product (GDP). ^[7]

Surat Utang Negara

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 obligasi Pemerintah RI (Surat Utang Negara) seri fixed rate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. ^[1] Sejak 2008, selain Surat Utang Negara (SUN), Pemerintah memiliki alternatif instrumen pembiayaan APBN yang menyasar investor syariah. ^[2] There are 5 variables in this research, they are “Sertifikat Bank Indonesia” (SBI) and Reverse Repo “Surat Utang Negara” (SUN) to represent conventional monetary instrument, and the representative of syariah monetary instrument are “Surat Bank Indonesia Syariah” (SBIS) and Reverse Repo “Surat Berharga Syariah Negara” (SBSN) and the last variable is Gross Domestic Product (GDP). ^[3]