Introduction to Tambang Terbuka

Air asam tambang (AAT) menjadi masalah sebagai pencemaran lingkungan dari penambangan cara tambang terbuka.

Secara teknis, teknik pembobotan ini dapat digunakan juga pada penentuan pemilihan tahap awal yaitu prospeksi untuk menentukan apakah perlu dilakukan tambang terbuka atau tambang bawah tanah.

Metode penambangan yang diterapkan dengan tambang terbuka, dan kegiatan system penambangan backfilling dimana material overburden ditempatkan pada galian yang sudah terekspos batubaranya untuk segera diangkut dan ditempatkan distockpile.

Sistem penambangan yang direncanakan yaitu tambang terbuka dengan metode quarry.

Metode penambangan yang akan diterapkan yaitu metode tambang terbuka (surface mining) tipe quarry.

PT Gunung Padakasih adalah salah satu perusahaan tambang andesit yang menggunakan sistem penambangan tambang terbuka dengan tipe quarry.

Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka, metode open cast dan cara penambangan selective mining.

PT X merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan menggunakan Sistem Tambang Terbuka dengan tipe Quarry untuk batuan andesit.

Air pada permukaan pada tambang terbuka bersumber dari air hujan.

Pertambangan nikel laterit identik dengan sistem pertambangan terbuka, dimana sistem tambang terbuka akan selalu berinteraksi langsung dengan kondisi iklim yang selalu berubah, terutama pada kondisi hujan, yang akan menghasilkan volume air banyak di area penambangan, tentunya air yang berada di area penambangan, akan bisa menghambat aktivitas penambanganya dan juga bisa menimbulkan terjadinya kecelalaan kerja.

Masalah kestabilan lereng ini sangat penting dalam kegiatan rancangan tambang terbuka.

Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode tambang terbuka (quarry) dengan target produksi sebesar 33.

Rekomendasi tersebut sebagai acuan penelitian untuk mengevaluasi nilai getaran tanah yang dihasilkan kegiatan peledakan tambang terbuka.

RTS merupakan salah satu alat pantau kestabilan lereng secara real time di area tambang terbuka.

Perusahaan yang berlokasi di kabuaten Konawe ini bergerak di industri pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara dengan sistem penambangan tambang terbuka.

Semen Indonesia, TBK adalah sistem tambang terbukadengan target produksi penambangan batugamping sebesar 273,36 ton/jam dalam 1 shif kerja.

PT Tarabatuh Manunggal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batuan andesit dengan menggunakan metode tambang terbuka, dimana perusahaan ini terletak di Desa Cikutamahi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

PT Trimegah Perkasa Utama (PT TM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan granit yang menggunakan Metode Tambang Terbuka, tipe quarry yang terletak pada Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

PT X merupakan anak perusahaan dari PT Pama Persada yang bergerak di bidang penambangan batubara dengan menerapkan sistem tambang terbuka (Surface Mining), sehingga dalam kegiatan penambangannya sangat bergantung pada keadaan cuaca.

Sistem penyaliran pada tambang terbuka terdapat dua macam, yaitu pencegahan air yang akan masuk ke lokasi penambangan dengan membuat saluran pengalihan dan penanganan air yang telah masuk ke dalam lokasi penambangan dengan membuat sistem pemompaan untuk dikeluarkan dari Pit.

Pertambangan batubara dengan sistem tambang terbuka memiliki dampak salah satunya adalah air limbah yang wajib dikelola.

Penelitian ini dilakukan di tambang terbuka batubara dengan tujuan mendeskripsikan review kemajuan tambang pada bulan November 2019 dan merencanakan penambangan bulan Desember 2019.

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan untuk menentukan uji ketahanan sump di tambang terbuka dengan menggunakan simulasi waterbalance.

Metode penambangan yang diterapkan oleh perusahaan adalah metode tambang terbuka.

Kegiatan penambangan pada perusahaan ini menggunakan sistem tambang terbuka dengan tipe Strip Mining.

Sims Jaya Kaltim menerapkan sistem tambang terbuka dengan metode open pit mining.

Kestabilan suatu lereng pada kegiatan tambang terbuka dipengaruhi oleh kondisi geologi, bentuk keseluruhan lereng, kondisi air tanah, faktor luar seperti getaran akibat peledakan ataupun alat mekanis yang beroperasi.

Nan Riang menggunakan sistem tambang terbuka yang menargetkan produksi sebesar 1000 ton/hari.

Sistem penambangan batubara yang digunakan pada penelitian ini yaitu sistem tambang terbuka dengan metode strip mine karena kedudukan endapan batubara yang relatif datar dan berbagai lapisan.

Salah satu dampak dari suatu risiko longsoran lereng tambang terbuka adalah jatuhnya material longsor ke dalam tambang yang sedang melakukan operasi tambang yang berakibat dapat menimbulkan terjadinya fatalitas dan/atau cidera bagi pekerja, serta kerusakan properti perusahaan.

211 ha adalah sistem tambang terbuka dengan metode penambangan open pit menggunakan kombinasi antara backhoe dan dumptruck.

Penelitian  mengenai perencanaan penambangan tambang terbuka batubara pada PT Wings Sejati perlu dilakukan karena  perancangan dan perencanaan tambang dapat meminimalisir risiko kerugian karena industri pertambangan padat modal, padat teknologi, dan berisiko tinggi.

ABSTRAK PT Binuang Mitra Bersama merupakan perusahaan pertambangan batubara yang dalam kegiatan penambangannya dilakukan dengan sistem tambang terbuka.

Kestabilan lereng tambang terbuka merupakan salah satu faktor penting yang mampu menjamin kelangsungan produksi dan keselamatan pekerja dan peralatan tambang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penanggulangan air pada tambang terbuka atau penyaliran tambang.

Energi Batubara Lestari ( EBL ) merupakan tambang batubara yang menggunakan sistem tambang terbuka, sehingga membutuhkan keamanan lereng untuk terciptanya lingkungan penambangan yang aman dan kondusif.