Introduction to Fisik Gel

What is/are Fisik Gel?

Fisik Gel - Pengujian yang dilakukan terhadap kelima formulasi meliputi sifat fisik gel yaitu, pengujian organoleptik, pH, daya sebar, viskositas, dan aktivitas bakteri. ^[1] Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi basis karbopol gel ekstrak etanol kulit bawang putih terhadap sifat fisik gel dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[2] Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada sifat fisik gel ekstrak rimpang kunyit, mengetahui formula gel ekstrak rimpang kunyit yang optimum, dan mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada nilai SPF dari sediaan gel ekstrak rimpang kunyit. ^[3] Penelitian ini bertujuan  untuk memformulasikan ekstrak etanol 70% daun kersen dengan metode maserasi menjadi sediaaan gel semprot sebagai antijerawat serta mengetahui karakteristik fisik gel semprot ekstrak etanol daun kersen dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap 3 bakteri penyebab jerawat, yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes. ^[4] Hasil evaluasi menunjukkan formula I (carbopol 0,2%) dan formula II (carbopol 0,5%) memenuhi semua syarat pada evaluasi sifat fisik gel yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, dan viskositas. ^[5] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi humektan untuk memperoleh masker gel peel off dari kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) yang memiliki karakteristik fisik gel yang baik selama penyimpanan. ^[6] Sementara itu, wujud fisik gel dibuat dengan kekentalan bervariasi. ^[7] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar basis Karbomer 934 gel ekstrak etanolik daun jeruk purut terhadap sifat fisik gel dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[8] Hasil uji sifat fisik gel memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sediaan gel dan hasil uji aktvitas antibakteri menunjukkan bahwa sediaan gel mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. ^[9] Simpulan : Pertama, ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis L) dapat dibuat sediaan gel dengan variasi basis CMC Na yang mempengaruhi uji evaluasi sifat fisik gel tersebut. ^[10] Dilakukan penelitian uji stabilitas fisik gel dari ekstrak etanol kulit batang kayu jawa (Lannea coromandelica) pada basis Na-CMC dan Karbopol. ^[11] Ekstrak kulit buah semangka dengan konsentrasi 5, 10, dan 15% kemudian diformulasikan dengan carbopol 940 dan dilanjutkan dengan evaluasi sifat fisik gel, di antaranya uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, dan uji viskositas. ^[12] Berdasarkan uji sifat fisik sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun kemangi dapat disimpulkan bahwa (F2) dengan konsentrasi 1% Carbopol 940 adalah formula optimal karena memenuhi semua persyaratan sifat fisik gel. ^[13]

ini bertujuan untuk

Penelitian ini bertujuan  untuk memformulasikan ekstrak etanol 70% daun kersen dengan metode maserasi menjadi sediaaan gel semprot sebagai antijerawat serta mengetahui karakteristik fisik gel semprot ekstrak etanol daun kersen dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap 3 bakteri penyebab jerawat, yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi humektan untuk memperoleh masker gel peel off dari kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) yang memiliki karakteristik fisik gel yang baik selama penyimpanan. ^[2]

mengetahui pengaruh variasi

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi basis karbopol gel ekstrak etanol kulit bawang putih terhadap sifat fisik gel dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[1]

ekstrak rimpang kunyit

Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada sifat fisik gel ekstrak rimpang kunyit, mengetahui formula gel ekstrak rimpang kunyit yang optimum, dan mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada nilai SPF dari sediaan gel ekstrak rimpang kunyit. ^[1]

Sifat Fisik Gel

Pengujian yang dilakukan terhadap kelima formulasi meliputi sifat fisik gel yaitu, pengujian organoleptik, pH, daya sebar, viskositas, dan aktivitas bakteri. ^[1] Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi basis karbopol gel ekstrak etanol kulit bawang putih terhadap sifat fisik gel dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[2] Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada sifat fisik gel ekstrak rimpang kunyit, mengetahui formula gel ekstrak rimpang kunyit yang optimum, dan mengetahui pengaruh kombinasi Aristoflex® AVC dan propilen glikol pada nilai SPF dari sediaan gel ekstrak rimpang kunyit. ^[3] Hasil evaluasi menunjukkan formula I (carbopol 0,2%) dan formula II (carbopol 0,5%) memenuhi semua syarat pada evaluasi sifat fisik gel yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, dan viskositas. ^[4] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar basis Karbomer 934 gel ekstrak etanolik daun jeruk purut terhadap sifat fisik gel dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[5] Hasil uji sifat fisik gel memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sediaan gel dan hasil uji aktvitas antibakteri menunjukkan bahwa sediaan gel mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. ^[6] Simpulan : Pertama, ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis L) dapat dibuat sediaan gel dengan variasi basis CMC Na yang mempengaruhi uji evaluasi sifat fisik gel tersebut. ^[7] Ekstrak kulit buah semangka dengan konsentrasi 5, 10, dan 15% kemudian diformulasikan dengan carbopol 940 dan dilanjutkan dengan evaluasi sifat fisik gel, di antaranya uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, dan uji viskositas. ^[8] Berdasarkan uji sifat fisik sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun kemangi dapat disimpulkan bahwa (F2) dengan konsentrasi 1% Carbopol 940 adalah formula optimal karena memenuhi semua persyaratan sifat fisik gel. ^[9]

Karakteristik Fisik Gel

Penelitian ini bertujuan  untuk memformulasikan ekstrak etanol 70% daun kersen dengan metode maserasi menjadi sediaaan gel semprot sebagai antijerawat serta mengetahui karakteristik fisik gel semprot ekstrak etanol daun kersen dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap 3 bakteri penyebab jerawat, yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi humektan untuk memperoleh masker gel peel off dari kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) yang memiliki karakteristik fisik gel yang baik selama penyimpanan. ^[2]

fisik gel dan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi basis karbopol gel ekstrak etanol kulit bawang putih terhadap sifat fisik gel dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar basis Karbomer 934 gel ekstrak etanolik daun jeruk purut terhadap sifat fisik gel dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. ^[2]

fisik gel yang

Hasil evaluasi menunjukkan formula I (carbopol 0,2%) dan formula II (carbopol 0,5%) memenuhi semua syarat pada evaluasi sifat fisik gel yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, dan viskositas. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi humektan untuk memperoleh masker gel peel off dari kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) yang memiliki karakteristik fisik gel yang baik selama penyimpanan. ^[2]