Risiko Kejadian(발생 위험)란 무엇입니까?
Risiko Kejadian 발생 위험 - Sehingga Tingkat pengetahuan ibu yang buruk tentang perilaku hidup bersih menjadi faktor risiko kejadian diare pada balita. [1] PAP merupakan penyakit yang sulit terdeteksi dan terapi yang ada saat ini masih terbatas pada terapi farmakologis untuk menurunkan risiko kejadian PAP dan terapi pembedahan apabila timbul komplikasi PAP. [2] Kontrasepsi hormonal oral merupakan metode yang dapat digunakan untuk mendukung program keluarga berencana, namun beberapa efek samping dapat ditimbulkan akibat penggunaan kontrasepsi tersebut salah satunya kenaikan berat badan yang merupakan faktor utama risiko kejadian obesitas. [3] Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di daerah urban Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah tahun 2020. [4] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin. [5] Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 desa yang memiliki risiko kejadian stunting paling tinggi di Kabupaten Sumedang. [6] Nilai ekspresi IL-6 awal ≥ 40,21% meningkatkan risiko kejadian reaksi lepra dini hingga 22,2 kali. [7] Empat penelitian memberikan bukti bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, sedangkan 6 penelitian lainnya, menjelaskan bahwa konsumsi kopi yang lebih banyak memiliki manfaat perlindungan terhadap risiko kejadian stroke. [8] Tujuan : Untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita. [9] Penelitian ini bertujuan menduga prevalensi dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko kejadian infeksi cacing saluran pencernaan pada kuda delman di Kota Bogor. [10] Kesimpulan; Ada pengaruh pemberian edukasi pola hidup sehat CERDIK dan PATUH modifikasi cegah stroke berulang terhadap perilaku penderita stroke serta terhadap risiko kejadian stroke berulang. [11] Keseluruhan determinan tersebut terbukti sebagai faktor risiko kejadian preeklampsi pada ibu hamil trimester III di RS Prima Husada Sidoarjo. [12] Hasil penelitian menunjukkan riwayat melahirkan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (p value 0,008 OR 3,733 95%CI 1,496-9,318) dan riwayat merokok bukan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (p value 0,356 OR 4,324 95%CI 0,462-40,476). [13] Upaya edukasi menjadi kunci karena remaja yang memiliki pemahaman yang baik tentang anemia diharapkan dapat menurunkan risiko kejadian anemia. [14] Tujuan penelitian adalah menganalisis analisis faktor risiko kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Padang Bulan Kota Medan. [15] Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi faktor-faktor yang terbukti sebagai risiko kejadian diare pada balita berdasarkan kajian review. [16] Tujuan penelitian ini diketahuinya prevalensi dan faktor risiko kejadian karies gigi pada siswa di SD Labschool FIP UMJ. [17] Skor tersebut dikembangkan untuk memprediksi risiko kejadian kardiovaskular mayor (KKvM) selama rawat inap (gabungan kematian, stroke, urgent revascularization, syok kardiogenik, edema paru akut, atau aritmia) pada penderita infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) yang menjalani intervensi koroner perkutan (IKP) primer, namun performa skor risiko tersebut belum pernah divalidasi secara eksternal. [18] Peneliti ingin mengetahui risiko kejadian musculoskeletal disorders pada musisi orkestra jenis string. [19] Faktor risiko kejadian BBLR diawali dengan ibu yang hamil kondisi KEK, dan risikonya lebih tinggi pada ibu hamil usia remaja (15-19 tahun), sementara proporsi ibu hamil KEK usia 15-19 tahun masih sebesar 31%. [20] tingkat konsumsi makanan kariogenik yang tinggi cenderung akan meningkatkan risiko kejadian karies, sedangkan anak yang rendah konsumsi makanan kariogenik akan mempunyai resiko rendah terhadap kejadian karies. [21] Kesimpulan: Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipertensi, diabetes melitus, dan aktifitas fisik memiliki hubungan dan termasuk faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. [22] Pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular. [23] Kesimpulan: Kondisi obesitas meningkatkan risiko kejadian dan mortalitas kasus kanker kolorektal. [24] Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko kejadian TB-DM di wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu. [25] Hasil: Hasil penelitian menunjukkan status gizi (p=0,023 OR=3,93 CI 95% 1,29-11,96), pemberian kapsul Vitamin A (p=0,026 OR=3,12 CI 95% 1,237,91) merupakan faktor risiko kejadian pneumonia pada balita. [26] Penyebab obesitas yaitu pola makan,tingkat asupan gizi, tingkat aktivitas fisik yang dilakukan individu, serta kondisi sosial ekonomi bahkan beberapa penelitian menemukan hubungan insomnia atau kurang tidur sebagai faktor risiko kejadian obesitas. [27] Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian filariasis di wilayah kerja Puskesmas Kaleke dan Puskesmas Baluase. [28] Sekitar 30 orang siswa/siswa SMP IT Bina Ilmi Palembang telah menerima manfaat dan solusi berupa informasi edukatif mengenai penyebab, dampak serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko kejadian insomnia yang meningkat selama masa pendemi covid-19. [29] Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (p-value = 0,027; OR = 2,705; IK 95%: 1,197-6,113), paritas (p-value = 0,023; OR = 2,846; IK 95%: 1,228-6,697), dan pasangan seksual (p-value = 0,031; OR = 9,333; IK 95%: 1,121-77,704) merupakan faktor risiko kejadian hepatitis B pada ibu hamil. [30] Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel mengenai faktor risiko kejadian kelainan kongenital. [31] Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai faktor-faktor risiko kejadian ISPA pada balita berdasarkan kajian literatur review. [32] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kurangnya kualitas tidur dapat meningkatkan risiko kejadian diabetes mellitus pada orang dewasa. [33] Gizi lebih dan obesitas, Lpi, kolesterol dan LDL merupakan faktor risiko kejadian hipertensi sedangkan, triglieserida dan HDL tidak memengaruhi kejadian hipertensi. [34] Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor risiko kejadian obesitas pada pekerja kantoran. [35] Diharapkan bagi respondenagar agar meningkatkan informasi tentang faktor-faktor risiko kejadian disfungsi ereksi dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap berbagai macam faktor risiko terjadinya DM. [36] Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan faktor risiko kejadianKEK dengan pola konsumsi pada ibu hamil di peroleh nilai p = 0,021 dengan nilai OR = 3,400 (CI 95% 1,1799,808)dan pantang makan di peroleh nilai p = 0,044 dengan nilai OR = 0,044 (CI 95% 1,017-7,869) danpengetahuan ibu di peroleh nilai p = 0,012 dengan nlai OR = 3,667 (CI 95% 1,303-10,321) sedangkan yang bukanmerupakan faktor risiko kejadian KEK Yakni penyakit infeksi di peroleh nilai p = 0,012 dengan nilai OR = 3,207(CI 95% 0,315-32,604). [37] Penelitian ini bertujuan menganalisis data distribusi penyakit dengan mengukur kecepatan penyebaran penyakit serta menggambarkan distribusi penyakit secara spasial melalui pemetaan risiko kejadian ND pada peternakan ayam buras di Kabupaten Barru. [38] Sehingga tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menjadi faktor risiko kejadian keputihan pada remaja putri. [39] Tujuan penelitan ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang. [40] Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian obesitas sentral pada ASN di Kota Padang. [41] Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian kanker paru pada perempuan yang dirawat di Bagian Paru RSUP Dr. [42] Penelitiann ini bertujuan untuk mengetahui berat badan lahir sebagai faktor risiko kejadian stunting. [43] Risiko kejadian plasenta previa pada ibu bersalin dengan riwayat obstetrik 2. [44] Hasil penelitian menujukkan bahwa estimasi faktor risiko yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian TB Paru adalah kondisi ventilasi (OR 13,02,CI 95%:3,25-71,50). [45] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan serat dan natrium dengan risiko kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. [46] Simpulan: Kebiasaan membuang dahak sembarang, dan kebiasaan tinggal di rumah etnis merupakan faktor risiko kejadian TB paru. [47] Kesimpulan : Pola asuh pemberian makan, pola asuh higiene sanitasi, asupan energi, dan asupan protein merupakan faktor risiko kejadian stunting pada suku Papua maupun Non Papua. [48] Umur ibu, pemberianASI Ekslusif, makanan pendamping ASI (MPASI), konsumsi snak hampir tiap hari, dan konsumsi mie instan > 3 kali dalam seminggu bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting. [49] Berdasarkan peneli an yang dilakukan oleh Kurdan (Weni Kurdan , 2015) diketahui bahwa ada hubungan antara ak vitas fisik dengan risiko kejadian gizi lebih pada remaja. [50]따라서 깨끗한 생활 습관에 대한 어머니의 열악한 지식 수준은 유아 설사 발병의 위험 요소입니다. [1] PAP는 발견하기 어려운 질병이며 현재 사용 가능한 치료법은 PAP의 발병 위험을 줄이기 위한 약물 요법과 PAP의 합병증이 발생할 경우 수술 요법으로 제한됩니다. [2] 경구 호르몬 피임법은 가족 계획 프로그램을 지원하는 데 사용할 수 있는 방법이지만 피임약 사용으로 인해 일부 부작용이 발생할 수 있으며 그 중 하나는 비만의 주요 위험 요소인 체중 증가입니다. [3] 목적: 본 연구는 2020년 시알랑부아 공중보건센터 도시지역 임산부의 빈혈 위험인자를 규명하는 것을 목적으로 한다. [4] 이 연구는 임산부에서 잔류 태반의 위험 인자를 결정하는 것을 목표로 합니다. [5] 분석 결과 Sumedang Regency에는 발육부진 위험이 가장 높은 7개 마을이 있는 것으로 나타났습니다. [6] 초기 IL-6 발현 수치 40.21%는 초기 나병 반응의 위험을 최대 22.2배 증가시켰다. [7] 4건의 연구는 커피 섭취 습관이 뇌졸중 위험 증가와 관련이 없다는 증거를 제공하는 반면, 6건의 다른 연구에서는 더 많은 커피 소비가 뇌졸중 위험을 예방하는 이점이 있다고 설명합니다. [8] 목적: 5세 미만 아동의 발육부진에 대한 위험 요인을 확인합니다. [9] 이 연구의 목적은 보고르 시의 마차 말에서 장 벌레 감염의 유병률을 추정하고 위험 인자를 식별하는 것입니다. [10] 결론; 뇌졸중 재발 예방을 위한 건강한 생활 습관 교육을 제공하는 CERDIK 및 PATUH는 뇌졸중 환자의 행동과 뇌졸중 재발 위험에 대한 효과가 있습니다. [11] 이러한 모든 결정 요인은 Sidoarjo의 Prima Husada 병원에서 임신 3기 임신부의 자간전증 발병 위험 인자로 입증되었습니다. [12] nan [13] 빈혈에 대해 잘 알고 있는 십대들은 빈혈의 위험을 줄일 것으로 기대되기 때문에 교육 노력이 중요합니다. [14] 본 연구의 목적은 메단시티에 있는 파당불란 공중보건센터 작업장에서 폐결핵질환의 위험인자 분석을 분석하는 것이었다. [15] 이 연구는 고찰 연구를 바탕으로 5세 미만 어린이 설사의 위험인자로 입증된 요인에 대한 정보를 제공하는 것을 목적으로 합니다. [16] 이 연구의 목적은 SD Labschool FIP UMJ에서 학생들의 치아우식증의 유병률과 위험인자를 알아보는 것이었습니다. [17] 이 점수는 ST분절 상승 급성 심근경색증(AMI-EST) 환자에서 입원 중 주요 심혈관 사건(MCC)의 위험(사망, 뇌졸중, 긴급 혈관재생, 심인성 쇼크, 급성 폐부종 또는 부정맥)을 예측하기 위해 개발되었습니다. ) 1차 경피적 관상동맥 중재술(IKP)을 받고 있지만 이 위험 점수의 성능은 외부에서 검증된 적이 없습니다. [18] nan [19] LBW의 발병 위험 인자는 CED 상태를 가진 임신한 여성에서 시작되며, 위험은 청소년 임산부(15-19세)에서 더 높지만 15-19세의 CED를 가진 임산부의 비율은 여전히 31입니다. %. [20] 높은 수준의 우식 유발 식품 섭취는 우식 발생 위험을 증가시키는 경향이 있는 반면, 낮은 우식 유발 식품 섭취 수준의 어린이는 우식 발생 위험이 낮습니다. [21] 결론: 결과와 논의를 바탕으로 고혈압, 당뇨병, 신체활동은 상관관계가 있으며 관상동맥심장질환의 위험인자를 포함한다는 결론을 내릴 수 있다. [22] 제2형 당뇨병(DMT2) 환자는 심혈관 사건의 위험 증가와 관련이 있습니다. [23] 결론: 비만은 대장암 사례의 발병률과 사망률을 증가시킵니다. [24] 이 연구의 목적은 팔루시 가몬지 보건소의 작업장에서 TB-DM의 위험인자를 분석하는 것이었다. [25] nan [26] 비만의 원인은 식습관, 영양섭취량, 개인의 신체활동량, 사회경제적 여건 등이 있으며, 일부 연구에서도 비만의 위험인자로 불면증이나 수면 부족과의 관계가 밝혀진 바 있다. [27] 이 연구의 목적은 Kaleke Health Center 및 Baluse Health Center의 작업 영역에서 사상충증의 위험 요소를 분석하는 것입니다. [28] nan [29] nan [30] nan [31] 이 연구의 목적은 문헌 검토를 기반으로 5세 미만 어린이의 ARI 발병 위험 요인에 대한 정보를 제공하는 것입니다. [32] nan [33] nan [34] nan [35] nan [36] nan [37] nan [38] nan [39] 본 연구의 목적은 Hutarakyat Sidikalang Health Center에서 폐결핵 발병 위험인자를 분석하는 것이다. [40] 연구의 목적은 Padang City의 ASN에서 중심 비만의 발병률에 대한 위험 요소를 결정하는 것이었습니다. [41] 이 연구의 목적은 이 박사의 폐과에서 치료를 받고 있는 여성의 폐암 발병 위험인자를 밝히는 것이다. [42] 이 연구는 발육부진의 위험 요인으로 출생 체중을 결정하는 것을 목표로 합니다. [43] 산과력이 있는 산모에서 전치태반 발생 위험 2. [44] 그 결과 폐결핵 발병의 위험인자로 입증된 추정 위험인자는 환기 조건이었다(OR 13.02, 95% CI: 3.25-71.50). [45] 본 연구는 Padang City Andalas Public Health Center에서 초등학생의 비만 위험도와 섬유소 섭취량과의 관계를 밝히는 것을 목적으로 한다. [46] 결론: 부주의하게 가래를 던지는 습관과 소수민족 주택에 거주하는 습관이 폐결핵 발병의 위험인자이다. [47] 결론: 수유 양육, 위생 위생 양육, 에너지 섭취 및 단백질 섭취는 파푸아 및 비파푸아 민족 그룹에서 발육부진의 위험 요소입니다. [48] 산모의 나이, 완전모유수유, 보완수유(MPASI), 거의 매일 간식 섭취, 일주일에 3번 이상 라면 섭취는 발육부진의 위험 요소가 아닙니다. [49] Kurdan(Weni Kurdan, 2015)이 수행한 연구에 따르면 청소년의 신체 활동과 영양 과잉 위험 사이에는 관계가 있는 것으로 알려져 있습니다. [50]
ini bertujuan untuk 이것은 의도
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di daerah urban Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah tahun 2020. [1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin. [2] Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi faktor-faktor yang terbukti sebagai risiko kejadian diare pada balita berdasarkan kajian review. [3] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kurangnya kualitas tidur dapat meningkatkan risiko kejadian diabetes mellitus pada orang dewasa. [4] Penelitiann ini bertujuan untuk mengetahui berat badan lahir sebagai faktor risiko kejadian stunting. [5] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan serat dan natrium dengan risiko kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. [6] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Osteoarthritis lutut di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. [7] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia di RS Tora Belo Sigi. [8] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sikap dan kebiasaan makan diluar rumah merupakan factor risiko kejadian demam typhoid di RSUD Kab. [9] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko kejadian stroke di Ruang Rawat Inap A Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi 2018. [10] Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kejadian Tubeculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. [11] Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian dengan Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Kota Bukittinggi Tahun 2018. [12] Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis faktor risiko kejadian preeklampsia di RSUD Kab. [13] Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia di Wilayah Kabupaten Pati. [14] Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. [15]목적: 본 연구는 2020년 시알랑부아 공중보건센터 도시지역 임산부의 빈혈 위험인자를 규명하는 것을 목적으로 한다. [1] 이 연구는 임산부에서 잔류 태반의 위험 인자를 결정하는 것을 목표로 합니다. [2] 이 연구는 고찰 연구를 바탕으로 5세 미만 어린이 설사의 위험인자로 입증된 요인에 대한 정보를 제공하는 것을 목적으로 합니다. [3] nan [4] 이 연구는 발육부진의 위험 요인으로 출생 체중을 결정하는 것을 목표로 합니다. [5] 본 연구는 Padang City Andalas Public Health Center에서 초등학생의 비만 위험도와 섬유소 섭취량과의 관계를 밝히는 것을 목적으로 한다. [6] 본 연구는 수라바야 하지종합병원에서 무릎 골관절염 발생의 위험인자를 규명하는 것을 목적으로 한다. [7] 이 연구는 토라 벨로 시기 병원에서 자간전증 발병의 위험 인자를 결정하는 것을 목적으로 합니다. [8] 이 연구는 RSUD Kab에서 집 밖에서의 태도와 식습관이 장티푸스 발병의 위험인자인지 여부를 확인하는 것을 목적으로 합니다. [9] 본 연구는 2018년 부킷팅기 국립뇌졸중병원 입원환자실에서 뇌졸중 위험과 관련된 요인을 규명하는 것을 목적으로 한다. [10] 이 연구는 시기 리젠시 비로마루 보건소 작업장에서 폐결핵의 위험인자를 규명하는 것을 목적으로 한다. [11] 본 연구는 2018년 부킷팅기시 결핵 발병 위험인자와 지식, 연령, 흡연, 주거밀도의 관계를 입증하는 것을 목적으로 한다. [12] 목적: 본 연구는 RSUD Kab에서 자간전증 발병 위험인자를 분석하는 것을 목적으로 한다. [13] 본 연구는 Pati Regency에서 자간전증 발병 위험인자를 분석하는 것을 목적으로 한다. [14] 이 연구는 시기 리젠시 비로