Pengetahuan Pasien(환자 지식)란 무엇입니까?
Pengetahuan Pasien 환자 지식 - Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pendidikan pasien sebesar p=0,579, pekerjaan pasien tidak dapat di uji, pendapatan pasien sebesar p=0,000, pengetahuan pasien sebesar p=0,000, persepsi pasien sebesar p=0,000 dan motivasi pasien sebesar p=0,508. [1] Tingkat pengetahuan pasien terhadap pengobatan diukur dengan menggunakan instrumen Medication Knowledge Assesment (MKA), sedangkan tingkat kepatuhan pasien diukur menggunakan instrumen Modified Morisky Scale (MMS). [2] Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai stunting. [3] Ada beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan keterlambatan diagnosis DM, seperti tingkat pengetahuan pasien, sikap dan perilaku pasien, riwayat DM di keluarga, penyedia layanan kesehatan, sosial budaya, ekonomi, fasilitas serta akses layanan kesehatan. [4] Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien dan dukungan dari keluarga. [5] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi dan tingkat pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan dalam penggunaan obat Metformin di Puskesmas Ciptomulyo dan Puskesmas Kendalsari Kota Malang. [6] Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh self help group terhadap pengetahuan pasien dengan penyakit kronis. [7] Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pasien atau keluarga pasien tentang DM Tipe II dan informasi yang masih kurang pada masyarakat tentang DM Tipe II. [8] Kegiatan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga untuk pengeluaran dan mengurangi produksi sekret pada pasien gangguan respirasi di Ruang Paru RSUD M. [9] Kesimpulan : Pengetahuan pasien dominan cukup yaitu 18 pasien (36%), sikap positif 28 pasien (56%) dan perilaku cukup 21 pasien (42%). [10] Hasil penelitian didapatkan upaya penangan DM di Puskesmas Bara-Baraya masih kurang, pengetahuan pasien DM tipe 2 masih kurang, dan perilaku (kepatuhan diet, aktivitas fisik, kepatuhan minum obat) pasien DM tipe 2 masih banyak yang tidak patuh, dan lebih tingginya prevalensi kadar glukosa darah tidak terkontrol dibandingkan yang terkontrol. [11] Hasil: Keadaan sanitasi rumah sehat yaitu: penerangan 18,2%, ventilasi kelembaban 21,2% (84,8%), lantai (87,9%), kepadatan hunian (84,8%), dapur (100%), jamban (100%), fasilitas air bersih (100%), fasilitas air limbah (100%) dan pengelolaan sampah (100%) yang memenuhi standar Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan pasien tentang pencegahan TB Paru sebelum dan sesudah diberikan bimbingan dan konseling sebesar 90,9%. [12] Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan pasien tentang pengelolaan penyakit dengan kesiapan menghadapi serangan berulang pada Asma Bronkial di Wilayah kerja Puskesmas Pariaman. [13] Maka, penelitian ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penggunaan obat yang baik dan benar agar dapat melakukan swamedikasi sendiri dirumah. [14] Tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran pengetahuan pasien TB Paru, mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan dan melihat hubungan antara kepatuhan pengobatan terhadap outcome klinis. [15] Kegiatan menghasilkan peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga pengunjung Puskesmas dalam upaya peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3 M. [16] Kepatuhan dan ketidak patuhan dapat digunakan sebagai parameter tingkat pengetahuan pasien hipertensi. [17] Tingginya angka kejadian TB paru di karenakan pengetahuan pasien yang masih kurang tentang pencegahan penularan. [18] Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa intervensi dengan metode pelayanan berbasis Medication Therapy Management (MTM) oleh apoteker terbukti meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakit hipertensi dan pengobatannya secara bermakna dan berperan signifikan dalam meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi. [19] Berdasarkan wawancara dari pasien dan keluarga pasien yang dirawat di bangsal interne didapatkan rendahnya tingkat pengetahuan pasien dan keluarga dengan perawatan DM. [20] Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam mengatasi sumbatan jalan napas akibat seksresi sekret di Poli Klinik RSUD Sijunjung. [21] Simpulan studi bahwa media video animasi terbukti signifikan dalam meningkatkan pengetahuan pasien dalam berbagai kelompok usia dan kelompok penyakit. [22] Ketidakpatuhan ini terjadi karena kurangnya pengetahuan pasien. [23] Kesimpulan: Peneliti menyimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang benigna prostate hyperplasia (BPH) terhadap pengetahuan pasien di Ruang Bedah Pria RSUD Jayapura. [24] Saran peneliti kepada Petugas kesehatan agar dapat memberika edukasi terhadap pasien diabetes guna menambah pengetahuan pasien tentang pengobatan diabetes melitus sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan kepada perawat agar dapat menyadari pentingnya peran dan dukungan petugas kesehatan untuk membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien diabetes. [25] Sedangkan dari indikator pelayanan pasien diperoleh rata-rata waktu konsultasi 4,32 menit (standar: 2,3 - 3,5 menit); rata-rata dispensing time obat non racikan 11, 42 dan racikan 22,54 menit; persentase obat yang diberikan 94,54% (standar: 100%); persentase kelengkapan label obat sebesar 100%; dan persentase pengetahuan pasien tentang penggunaan dosis yang tepat 48,12% (standar: 100%). [26] Upaya promosi kesehatan mengenai self care diabetes melitus perlu ditingkatkan agar dapat menambah pengetahuan pasien dalam pelaksanaan self care diabetes melitus. [27] Pemberian konseling oleh Apoteker pada pasien kemoterapi kanker payudara sangat penting karena dapat meningkatkan pengetahuan pasien, kepatuhan pasien dalam pengobatannya serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. [28] Peningkatan angka kematian pada diabetes mellitus disebabkan pasien mengalami komplikasi karena pengetahuan pasien tentang Penyakit DM berdampak pada perilaku dan pola pencegahan komplikasi lanjutan, salah satu upaya penanganan yang dilakukan pasien DM adalah dengan pengendalian kadar glukosa darah secara rutin dan komplikasi Diabetes Mellitus yang menjalani terapi obat khususnya terapi insulin. [29] Edukasi dan motivasi yang lebih intensif oleh ahli gizi diperlukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pasien GGK on HD tentang bahan makanan/minuman tinggi natrium dan cairan serta cara mengendalikan asupan natrium, cairan dan rasa haus. [30] Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan hipertensi dengan p value 0. [31] Kesimpulan penelitian yaitu tingkat pengetahuan pasien terkait obat di Puskesmas dapat digambarkan dengan persamaan regresi Y= 2,236 + 0,223 jenis petugas kesehatan - 0,338 usia + 0,231 pendidikan – 0,103 pendapatan – 0,115 bahasa – 0,403 area tinggal. [32] Kesimpulan; Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan. [33] Pemberian konseling, edukasi carbohydrate counting, serta aktivitas fisik dapat meningkatkan pengetahuan pasien, meskipun demikian belum semua pasien mau dan mampu menerapkan hasil edukasi. [34] Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien 43. [35] Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki. [36] Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pendidikan melalui pemberian booklet dan penyuluhan tentang penyakit hipertensi dengan pengetahuan pasien hipertensi di Puskesmas Bogor Tengah. [37] Pada kelompok intervensi menunjukan ada peningkatan pengetahuan pasien dengan Δ3,2 dan (p=0,000), terjadi peningkatan kepatuhan dengan Δ-0,72 dan (p=0,000), terjadi penurunan tekanan darah sistolik dengan Δ–11,69 (p=0,000) dan Δ diastolik -7,56 dan (p=0,000) dan kualitas hidup pasien meningkat dengan nilai Δ2,17 nilai (p=0,001). [38] Tujuan penelitian mengetahui gambaran pengetahuan pasien gagal ginjal kronis tentang kepatuhan menjalani hemodialisis di ruang hemodialisa RSUP H. [39] Tujuan penelitian ini diketahuinya tingkat pengetahuan pasien terhadap kejadian komplikasi pada penderita diabetes mellitus di RS Pelamonia Makassar. [40] Pengetahuan pasien yang baik diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan program-program BPJS. [41] Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pengetahuan pasien tentang obat keras terhadap pembelian obat dan pengaruh pengetahuan pasien terhadap kepatuhan minum obat antibiotik di kabupaten Kudus Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. [42] Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Tentang Senam Kaki di Lingkungan XXIV Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2017 berpengetahuan kurang berjumlah 5 responden (50%), berdasarkan umur mayoritasn berumur g 60 tahun keatas sebanyak 3 responden (30%), mayoritas berpendidikan SD sebanyak 4 responden (40%), mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 6 responden (60%). [43] Tujuan: Mengetahui gambaran pelayanan kefarmasian pada pasien rawat jalan umum berdasarkan indikator pelayanan pasien WHO dan mengetahui hubungan faktor sosiodemografi dengan pengetahuan pasien tentang penggunaan obat Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross- sectional pada 211 pasien rawat jalan umum atau non-asuransi di salah satu rumah sakit swasta Yogyakarta. [44] Dengan adanya penelitian ini, diharapkan adanya kontribusi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan informasi dan pengetahuan pasien hipertensi terkait perawatan diri seperti olahraga ringan yang dapat dilakukan dirumah, pengendalian mengkonsumsi garam, makanan yang harus dikonsumsi dan makanan yang tidak boleh di konsumsi pada pasien dengan hipertensi Kata kunci: Perawatan Diri , Pasien Hipertensi. [45] S impulan: untuk perawat pelaksana diruang hemodialisa dalam memberikan pendidikan kesehatan dengan metode konseling secara rutin dalam meningkatkan pengetahuan pasien menjalani terapi hemodialisa. [46] Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan dengan video tentang pencegahan penularan penyakit terhadap pengetahuan pasien Tuberculosis di wilayah kerja Puskesmas Sedau. [47] Diharapkan kepada perawat untuk meningkatkan pengetahuan pasien jiwa untuk mengubah perilaku, penerapan spritualitas pada pasien sehingga pasien mendapatkan spritulitas yang dapat mengembalikan semangat untuk kesembuhan. [48] Farmasis merupakan salah satu tenaga kesehatan yang turut memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan pasien terhadap pengobatan salah satunya melalui pemberian edukasi. [49] Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien 37,3% tergolong buruk, 39,1% tergolong sedang dan 23,6% tergolong baik. [50]카이제곱 검정 분석 결과 = 0.05, 환자 교육 p-값 p = 0.579, 환자 직업 검정 불가, 환자 수입 p = 0.000, 환자 지식 p = 0.000, 환자 인식 p = 0.000이고 환자의 동기는 p = 0.508입니다. [1] 치료에 대한 환자의 지식 수준은 MKA(Medication Knowledge Assessment) 도구를 사용하여 측정되었으며 환자 순응도는 MMS(Modified Morisky Scale) 도구를 사용하여 측정되었습니다. [2] 이 서비스의 활동은 발육부진에 대한 환자와 가족의 지식을 높이는 것입니다. [3] 환자의 지식 수준, 환자의 태도 및 행동, 당뇨병의 가족력, 의료 제공자, 사회 문화적, 경제적, 시설 및 의료 서비스에 대한 접근성과 같은 당뇨병 진단의 지연과 종종 관련이 있는 몇 가지 요인이 있습니다. [4] 결핵 치료의 성공 여부는 환자의 지식과 가족의 지원에 달려 있습니다. [5] nan [6] 목적: 이 연구는 자조집단이 만성질환 환자의 지식에 미치는 영향을 확인하는 것을 목적으로 한다. [7] 이는 유형 II DM에 대한 환자 또는 환자 가족의 지식 부족과 유형 II DM에 대한 커뮤니티에 여전히 정보가 부족하기 때문입니다. [8] 이 서비스의 활동은 RSUD M의 Lung Room에서 호흡기 질환이 있는 환자의 지출에 대한 환자 및 가족의 지식을 높이고 분비물 생성을 줄이는 것입니다. [9] 결론: 지배적인 환자 지식은 18명의 환자(36%), 긍정적인 태도 28명의 환자(56%), 21명의 환자(42%)에 대한 충분한 행동으로 충분했습니다. [10] 그 결과 Bara-Baraya Health Center에서 DM을 처리하려는 노력이 여전히 부족하고, 2형 DM 환자에 대한 지식이 여전히 부족하고, 2형 DM 환자의 행동(식이 요법, 신체 활동, 복약 순응도)이 불량한 것으로 나타났습니다. 여전히 순응하지 않고 당뇨병의 유병률이 더 높았습니다. [11] 결과: 건강한 집의 위생 조건은 조명 18.2%, 환기 습도 21.2%(84.8%), 바닥(87.9%), 주거 밀도(84.8%), 주방(100%), 화장실(100%), 깨끗한 상태입니다. 기준에 부합하는 상수도시설(100%), 폐수처리시설(100%), 폐기물관리(100%) 결론: 지도 및 상담을 받기 전후에 폐결핵 예방에 대한 환자의 지식이 90.9% 증가하였다. [12] 이 연구의 목적은 Pariaman Health Center의 작업 영역에서 질병 관리에 대한 환자의 지식과 기관지 천식의 반복 공격에 직면할 준비도 사이의 관계를 확인하는 것이었습니다. [13] 그래서 본 연구는 환자가 집에서 자가치료를 할 수 있도록 올바른 약품 사용에 대한 지식을 높이고자 실시하였다. [14] nan [15] 이 활동을 통해 3M 건강 프로토콜 준수를 강화하기 위한 노력의 일환으로 Puskesmas 방문객의 환자 및 가족에 대한 지식이 향상되었습니다. [16] nan [17] nan [18] nan [19] nan [20] nan [21] 연구의 결론은 애니메이션 비디오 미디어가 다양한 연령대와 질병 그룹에서 환자 지식을 높이는 데 중요한 것으로 입증되었다는 것입니다. [22] 이 비준수는 환자 지식의 부족으로 인해 발생합니다. [23] 결론: 본 연구자는 남성수술실 RSUD Jayapura에 있는 환자의 지식에 건강교육이 양성 전립선 비대증(BPH)에 미치는 영향이 있다고 결론지었다. [24] 연구자들은 의료 종사자들에게 당뇨병 환자들에게 당뇨병 치료에 대한 환자의 지식을 제고하여 환자의 치료 순응도를 높이고 간호사의 역할과 지원의 중요성을 인식할 수 있도록 교육을 제공할 것을 제안합니다. 당뇨병 환자의 치료 순응도 향상을 돕기 위해 의료 종사자의 수. [25] nan [26] 당뇨병 자가간호 시행에 대한 환자의 지식을 높이기 위해서는 당뇨병 자가간호에 관한 건강증진 노력을 개선할 필요가 있다. [27] nan [28] nan [29] 나트륨과 수분이 많은 음식/음료와 나트륨 섭취, 수분 및 갈증을 조절하는 방법에 대한 HD에 대한 CKD 환자의 지식을 높이기 위해서는 영양사에 의한 보다 집중적인 교육과 동기 부여가 필요합니다. [30] 분석 결과, p값이 0일 때 건강교육이 고혈압 관리에 대한 환자의 지식에 영향을 미치는 것으로 나타났다. [31] 연구의 결론은 Puskesmas에서 약물 관련 환자의 지식 수준은 회귀 방정식 Y = 2.236 + 0.223 의료 종사자 유형 - 0.338 연령 + 0.231 교육 - 0.103 수입 - 0.115 언어 - 0.403 생활로 설명할 수 있다는 것입니다. 지역. [32] 결론; UPT Puskesmas Simalingkar, Medan City에서 폐결핵 환자의 환자 지식 수준과 약물 순응도 사이에는 관계가 있습니다. [33] 상담, 탄수화물 계산 교육 및 신체 활동을 제공하면 환자의 지식을 높일 수 있지만 모든 환자가 교육 결과를 기꺼이 적용할 수 있는 것은 아닙니다. [34] 그 결과 환자의 지식수준은 43으로 나타났다. [35]