Guru Pada(파다 선생님)란 무엇입니까?
Guru Pada 파다 선생님 - Salah satunya adalah faktor orang tua siswa, dimana kebanyakan orang tua siswa belum siap dan belum mampu sepenuhnya menggantikan peran guru pada proses pembelajaran online. [1] Abstrak: Hubungan antara Kompetensi Guru dan Budaya Sekolah Artikel ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi guru dan budaya sekolah dengan kinerja guru pada SMA Negeri 10 Maros, Sulawesi Selatan. [2] Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, Sampel pada penelitian ini adalah pengguna aplikasi Ruang Guru pada rentang usia 16-19 Tahun atau pelajar SMA sederajat di kabupaten Karawang sebanyak 100 pengguna. [3] Jadi, penerapan reward dan punishment dapat meningkat disiplin guru pada kegiatan pembelajaran di SLB-A TPA Jember. [4] Kegiatan aplikasi pembelajaran melalui aktivitas supervisi individual lebih meningkatkan kemampuan guru pada menerapkan pembelajaran tematik. [5] Pengumpulan data didapatkan dari penyebaran instrumen persepsi pendidikan seksual pada remaja dan Focus Group Discussion (FGD) bersama guru-guru pada sekolah yang dijadikan responden. [6] Hasil penelitian diperoleh p-value 0,605 dan prevalence odds ratio yaitu 0,78 (95% CI=0,238–2,554) yang artinya jenis kelamin merupakan faktor risiko dalam terjadinya depresi pada guru yang menjalani WFH selama pandemi COVID-19 namun faktor tersebut tidak bermakna secara signifikan dikarenakan nilai p-value mendapatkan hasil 0,605 serta guru pada perempuan berisiko mengalami depresi sebesar 0,78 kali lebih besar daripada guru pada laki-laki. [7] Dan diantara kedua variabel tersebut diatas, variabel supervisi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap disiplin kerja guru pada SD di Gugus I Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang. [8] Pengaruh supervisi Kepala Madrasah dan komitmen kerja guru terhadap profesionalitas guru pada MTsN 1 Kota Pekanbaru dilakukan melalui uji korelasi ganda dan uji regresi linier berganda. [9] Identifikasi masalah dari awal studi pendahuluan hingga berjalannya kegiatan terkait kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran mandiri ialah 1) siswa belum banyak mengenal aplikasi yang dapat digunakan untuk belajar mandiri; 2) siswa terkendala dalam memahami materi karena guru pada umumnya memberi tugas dan jarang menjelaskan. [10] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work life balance dan disiplin kerja terhadap Kinerja Guru pada saat pandemi Covid-19. [11] Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus yang mendeskripsikan pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru pada masa pandemi covid-19 di MAN 1 Panyabungan. [12] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau korelasi antara: 1) motivasi berprestasi dengan kinerja guru; 2) kepuasan kerja dengan kinerja guru; 3) motivasi berprestasi dan kepuasan kerja dengan kinerja guru pada SMP di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. [13] Hasil yang diperoleh bagi guru pada pengabdian ini, selain pengetahuan awal tentang Arduino dan Water Flow Sensor , guru juga diberikan kit alat peraga yang digunakan. [14] Hasil dari penelitian ini kinerja guru pada siklus I sebesar 61,67%, pada siklus II sebesar 83,33% dan pada siklus III sebesar 95%. [15] Mahasiswa mengetahui bagimana kegiatan guru pada saat di sekolah. [16] Guru pada umumnya dengan mudah bisa menentukan sintaks suatu model namun belum mampu menerapkan dalam suatu desain pembelajaran. [17] Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan guru pada pembelajaran berbasis online di sekolah dasar negeri se-kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. [18] Teknik pengumpulan data kepraktisan dilakukan dengan menggunakan angket uji kepraktisan media pembelajaran oleh guru pada uji perorangan dan pengumpulan data kepraktisan oleh pada uji lapangan skala lecil dengan menggunakan angket persepsi siswa. [19] Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas guru pada pertemuan II siklus I hanya mencapai 40% maka masih dalam kategori kurang, pertemuan II siklus II mencapai 80% maka meningkat menjadi kategori baik. [20] Kemampuan guru secara terus menerus mesti ditingkatkan karena mereka adalah sebagai tolak ukur kualitas pendidikan, bentuk peningkatan guru pada lembaga pendidikan yang berbentuk negeri memiliki banyak bentuk variatif, hal ini berbeda dengan yang didapatkan lembaga pendidikan swasta seperti halnya MTs Swasta Istiqamah Talu. [21] Dengan tujuan untuk mengetahui (a) melalui workshop penyusunan RPP dimasa pandemi covid 19 dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru pada sekolah binaan managerial SMA dalam menyusun RPP, dan (b) Untuk meningkatkan pemahaman guru dalam menyikapi regulasi covid 19 pembelajaran dari rumah (BDR) melalui penyusunan RPP dimasa pandemi covid 19 , digunakan metode penelitian tindakan sekolah (PTS) dengan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan perbaikan, (3) observasi, dan (4) refleksi. [22] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran Bahasa Inggris yang digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan non formal LP3N Kerinci. [23] sedangkan aktifitas kinerja guru pada siklus I mencapai 66,35 % dengan kategori cukup baik dan pada siklus II mencapai 92,79 % dengan kategori sangat baik ,hal ini menunjukkan bahwa aktifitas kinerja guru ada peningkatan. [24] Terutama adanya penghargaan yang diberikan guru pada kelompok terbaik. [25] Tujuan Utama Penataan dan Pemerataan adalah untuk mengatur kembali kebutuhan guru pada satuan Pendidikan agar rasional guna menciptakan pendidikan yang merata dan seimbang, proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efesien sehingga pada tujuan akhirnya ada kesamaan standar hasil Pendidikan di Kabupaten Biak Numfor. [26] Dimana hasil RPP siklus I dengan rata-rata 83% (B), pada siklus II dengan nilai rata-rata 86% (SB), dari aspek guru pada siklus I dengan niali rata-rata 86% (SB), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94% (SB), sedangkan pada aspek peserta didik siklus I dengan rata-rata nilai 73% (C), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94% (SB). [27] Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kesulitan yang paling memicu peserta didik adalah kendala teknis mengenai kuota data internet, kesulitan dalam memahami pembelajaran daring dan lebih tertarik belajar di kelas, serta kurangnya pemberian motivasi oleh guru pada saat pembelajaran daring. [28] Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. [29] Data ini diperoleh dari hasil hasil penilaian RPP yang disusun oleh guru pada siklus kesatu dan siklus kedua. [30] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan profesi guru pada jenjang anak usia dini melalui aspek teori perkembangan karier Super pada fase establishment. [31] Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan tata kelola guru pada tingkat Sekolah Dasar khususnya terkait dengan penyediaan guru dan distribusi guru secara merata, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. [32] Penelitian ini dilaksanakan atas dasar permasalahan karena sedikitnya pilihan media pembelajaran yang digunakan oleh guru pada bahasan materi yang kompleks. [33] Hasil Penelitian menunjukkan aktivitas guru pada siklus I mendapat skor 22, dan pada siklus II meningkat menjadi 27 ini menunjukkan bahwa aktivitas guru meningkat. [34] Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa; 1) para guru peserta workshop sudah mengetahui bahkan sudah memiliki dan mengunakan goggle classroom dalam proses pembelajaran, 2) para guru memliki kesulitan dalam mengiintergasikan Google Classroom dengan platform pembelajaran lainnya, 3) para guru pada akhirnya mampu mengintergrasikan goggle classroom dengan platform pembelajaran lainnya. [35] Sedangkan untuk hasil observasi kemampuan guru pada siklus I dan siklus II diperoleh dengan kategori “Baik”. [36] Rencana pelakanaan pembelajaran (RPP) memiliki peran penting dalam menuntun guru pada pencapaian tujuan pembelajaran yang memuat langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. [37] Hasil analisis menunjukkan bahwa pemantauan karakter siswa berbasis program afeksi pada masa PJJ dengan menerapkan metode mentoring dapat meningkatkan kompetensi guru, yaitu kompetensi guru dalam pemantauan karakter siswa kelas X, XI dan XII oleh guru pada siklus I 67,1 dan pada siklus II sebesar 84,5, kompetensi mentor dalam memahami metode mentoring pada siklus I 86 dan pada siklus II sebesar 92,5 dengan kategori amat baik. [38] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi guru, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada SMP Kartika 1-2 Medan. [39] Kesimpulannya, pelaksanaan pengajaran guru pada peringkat perkembangan pengajaran hanya berada pada tahap sederhana tinggi dengan implikasi inkremental yang memerlukan pembangunan dan penambahbaikan yang berterusan. [40] Hasil dari perancangan sistem penilaian kinerja guru pada SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang berhasil dibangun sesuai dengan kebutuhan penggunanya. [41] Hasil pengembangan buku panduan guru pada penelitian ini yaitu uji kevalidan menunjukkan bahwa produk telah valid dengan kategori sangat tinggi, uji kepraktisan produk juga menunjukkan bahwa produk dapat dikatakan praktis dengan kategori baik, dan uji keefektifan produk menunjukkan kategori baik sehingga produk juga telah efektif. [42] Karena pada siklus I rata-rata tingkat keberhasilan guru pada beberapa indikator masih belum tuntas, yaitu dibawah nilai 75, maka dilaksanakan siklus II. [43] Pada siklus I nilai rata-rata capaian secara klasikal dari 42,82 dengan kategori kurang, meningkat menjadi 67,82 dengan kategori cukup serta pada siklus terakhir menjadi 86,11 dengan kategori baik, dan secara individual per guru dari 2 orang atau 33,33% pada siklus pertama meningkat menjadi 100% atau 6 orang guru pada siklus terakhir. [44] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan kompetensi terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 2 di Kota Tangerang Selatan. [45] Hambatan guru pada pelaksanaan pembelajaran tematik setelah adanya Pandemi Covid-19 adalah guru kesulitan mengajar dari satu desa ke desa yang lain karena jarak antar desa yang berjauhan, tidak adanya fasilitas untuk mengajar seperti papan tulis, spidol,dan penghapus, banyak siswa yang absen dalam mengikuti pembelajaran dan guru tidak bisa memberikan penilaian secara maksimal kepada siswa dikarenakan keterbatasan waktu tatap muka antara siswa dan guru saat belajar di tengah Pandemi Covid-19. [46] Hal ini berarti bahwa seluruh faktor (X1,X2,X3,X4) yang digunakan dalam persamaan regresi secara bersama-sama kurang mampu memberikan kontribusi terhadap variasi penilaian kinerja guru pada Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Maros dan secara parsial yang paling mempengaruhi kinerja guru Madarasah Aliah di Kabupaten Maros adalah Kepemimpinan Kepala Madrasah. [47] Abstrak: Guru PAUD memiliki beragam peran seperti guru pada umumnya. [48] Kegiatan pendidik/guru pada waktu pelaksanaan real teaching, minat siswa terhadap pembelajaran setelah dilaksanakannya Supervisi Akademik juga mengalami peningkatan. [49] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pola scaffolding guru pada setting pembelajaran kooperatif untuk membantu siswa memecahkan masalah. [50]그 중 하나는 부모 요인으로, 대부분의 부모는 준비가 되어 있지 않고 온라인 학습 과정에서 교사의 역할을 완전히 대체할 수 없습니다. [1] 초록: 교사 역량과 학교 문화의 관계 이 기사는 남술라웨시 주의 SMA Negeri 10 Maros에서 교사 역량과 학교 문화가 교사 성과에 미치는 영향을 조사하는 것을 목표로 합니다. [2] 본 연구는 기술 및 검증 방법을 사용하여 수행되었으며, 본 연구의 샘플은 16-19세 범위의 Ruang Guru 애플리케이션 사용자 또는 Karawang 지역의 이에 상응하는 고등학생 100명을 대상으로 하였다. [3] 따라서 보상과 처벌의 적용은 SLB-A TPA Jember의 학습 활동에서 교사의 규율을 높일 수 있습니다. [4] 개별 감독 활동을 통한 학습 응용 활동은 교사가 주제 학습을 적용하는 능력을 더욱 향상시킵니다. [5] 데이터 수집은 청소년의 성교육 인식 도구의 분포와 응답자로 사용된 학교 교사와의 FGD(Focus Group Discussion)에서 얻었습니다. [6] 연구 결과는 0.605의 p-값과 0.78의 유병률 승산비(95% CI=0.238–2.554)를 얻었습니다. p-value가 0.605이고 여교사가 남교사보다 우울증 위험이 0.78배 더 높기 때문에 이 요인은 유의미하지 않다. [7] 그리고 위에서 언급한 두 변인 중 감독 변인은 Lumajang Regency Pasrujambe 지역 Cluster I 초등학교 교사의 업무 규율에 지배적인 영향을 미쳤다. [8] MTsN 1 Pekanbaru City의 교사 전문성에 대한 Madrasah 교장의 감독 및 교사 업무 헌신의 영향은 다중 상관 테스트 및 다중 선형 회귀 테스트를 통해 수행되었습니다. [9] 예비 학습의 시작부터 학생의 자율 학습 수행 능력과 관련된 활동 실행까지의 문제 식별은 1) 학생들이 독립적 학습에 사용할 수 있는 많은 응용 프로그램에 익숙하지 않습니다. 2) 교사들이 일반적으로 과제를 내주고 설명을 거의 하지 않기 때문에 학생들은 자료를 이해하는데 제약을 받는다. [10] 이 연구는 코로나19 팬데믹 기간 동안 일과 삶의 균형과 일 규율이 교사의 성과에 미치는 영향을 확인하는 것을 목표로 합니다. [11] 이 연구는 MAN 1 Panyabungan에서 COVID-19 전염병 동안 교사가 수행한 온라인 학습을 설명하는 사례 연구 방법을 사용한 정성적 기술 연구입니다. [12] 이 연구는 1) 성취 동기와 교사 수행; 2) 교사 성과에 대한 직업 만족도; 3) Kampar Regency 방키낭 지구 중학교 교사 수행에 대한 성취동기 및 직무만족도. [13] 이 서비스에서 교사를 위해 얻은 결과는 Arduino 및 수류 센서에 대한 초기 지식과 함께 교사에게 사용된 소품 키트도 제공됩니다. [14] 본 연구의 결과 교사의 수행능력은 1주기 61.67%, 2주기 83.33%, 3주기 95%였다. [15] 학생들은 학교에서 교사의 활동을 알고 있습니다. [16] 일반적으로 교사는 모델의 구문을 쉽게 결정할 수 있지만 학습 설계에 적용할 수 없습니다. [17] 이 연구는 West Sumbawa Regency의 Maluk 하위 지구에 있는 공립 초등학교의 온라인 기반 학습 교사의 어려움을 설명하는 것을 목표로 합니다. [18] 실용자료 수집기법은 개인시험에서 교사의 학습매체 실기시험을, 학생인식 설문지를 이용한 소규모 현장시험을 통한 실기자료 수집을 수행하였다. [19] 그 결과 첫 번째 주기의 두 번째 모임에서 교사의 활동은 40%에 불과하여 여전히 적은 범주에 있었고 두 번째 주기의 두 번째 모임에서는 80%에 도달 한 다음 좋은 범주로 증가 하는 것으로 나타났습니다. [20] 교사의 능력은 교육의 질에 대한 기준이 되기 때문에 지속적으로 향상되어야 하며, 국가 형태의 교육기관에서 교사를 양성하는 형태는 여러 가지 형태가 있는데, 이는 사립학교에서 얻는 것과는 다른 양상이다. MT의 스와스타 이스티카마 탈루. [21] (a) 코로나19 팬데믹 기간 동안 수업 계획 준비에 관한 워크숍을 통해 수업 계획을 준비하는 관리 고등학교에서 교사의 교육적 역량을 향상시키고 (b) COVID에 대응하는 교사의 이해를 높이는 것을 목표로 -19 규정, 가정학습(BDR) 준비를 통한 COVID-19 대유행 동안 RPP에서 학교 행동 연구(PTS) 방법은 두 주기로 사용되었으며 각 주기는 (1) 계획, (2) 시정 조치 이행, (3) 관찰, (4) 반성. [22] 본 연구는 비정규교육기관 LP3N Kerinci에서 교사들이 사용하는 영어 학습 방법을 규명하는 것을 목적으로 한다. [23] 1주기에서는 교사 수행 활동이 66.35%로 상당히 양호, 2주기에서는 92.79%로 매우 우수하여 교사 수행 활동이 증가했음을 알 수 있다. [24] 특히 최고의 그룹에 선생님이 수여하는 상. [25] 구조화 및 형평성의 주요 목표는 교육 단위의 교사의 요구를 합리적으로 재구성하여 평등하고 균형 잡힌 교육을 만들고 교육 과정이 효과적이고 효율적으로 운영되어 결국 공통의 Biak Numfor Regency의 교육 결과 표준. [26] 여기서 RPP 주기 I의 결과가 평균 83%(B), 두 번째 주기에서 평균값이 86%(SB), 교사 측면에서 첫 번째 주기에서 평균값이 86%(SB ), 두 번째 주기의 평균 점수는 94%(SB)인 반면, 첫 번째 주기의 학생 측면은 평균 점수가 73%(C)이고, 두 번째 주기의 평균 값은 94%(SB)입니다. . [27] 본 연구의 결론은 학생들이 가장 많이 촉발하는 어려움은 인터넷 데이터 할당량에 대한 기술적 제약, 온라인 학습에 대한 이해 및 수업 학습에 대한 관심도의 어려움, 온라인 학습 시 교사의 동기부여 부족이라는 점이다. [28] 교육 단위의 모든 교사는 학습이 상호 작용하고 영감을 주고 재미있고 도전적이며 학생들이 적극적으로 참여하도록 동기를 부여하고 재능에 따라 주도성, 창의성 및 독립성을 위한 충분한 공간을 제공하도록 완전하고 체계적인 수업 계획을 작성해야 합니다. , 관심 및 발달 신체적 및 심리적 학습자. [29] nan [30] 본 연구는 설립단계의 슈퍼경력개발의 이론적 측면을 통해 유아기 교사의 전문성 개발을 파악하는 것을 목적으로 한다. [31] nan [32] 본 연구는 교사들이 복잡한 자료에 대해 토론할 때 사용하는 학습매체의 선택이 미흡하다는 문제를 바탕으로 수행되었다. [33] 그 결과 첫 번째 주기에서 교사의 활동은 22점을 얻었고, 두 번째 주기에서는 27로 증가하여 교사의 활동이 증가했음을 나타냅니다. [34] nan [35] 한편, 1주기와 2주기에서 교사의 능력을 관찰한 결과는 '좋음' 범주로 나타났다. [36] nan [37] nan [38] 본 연구는 SMP Kartika 1-2 Medan에서 교사의 능력, 동기, 근무환경이 교사의 성과에 얼마나 영향을 미치는지 알아보는 것을 목적으로 한다. [39] nan [40] nan [41] 본 연구에서 교사용 가이드북을 개발한 결과, 즉 타당성 테스트에서 매우 높은 카테고리에서 제품이 타당한 것으로 나타났고, 제품 실용성 테스트에서도 좋은 카테고리에서 제품이 실용적이라고 할 수 있음을 보여주었다. 제품 유효성 테스트에서도 좋은 카테고리를 보여 제품도 효과가 있었다. [42] nan [43] 첫 번째 주기의 성취도 평균값은 고전적으로 덜 범주에서 42.82, 충분 범주에서 67.82, 우수 범주에서 마지막 주기에서 86.11로 증가했으며 교사 1인당 개별 2명에서 33.33%로 증가했다. 첫 번째 주기는 마지막 주기에서 100% 또는 6명의 교사로 증가했습니다. [44] 본 연구는 South Tangerang City에 위치한 SMK Negeri 2에서 업무 규율과