Guru Dengan(선생님)란 무엇입니까?
Guru Dengan 선생님 - Sampel penelitian ini merupakan seorang guru dengan jumlah 74 orang. [1] Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan empat indikator didapatkan yaitu perasaan senang terhadap mata pelajaran IPA sebesar 89,74%, perhatian siswa terhadap guru dengan metode daring (zoom, google meet,diskusi grup whatsapp,penugasan dan lain lain) sebesar 94,87%, siswa semangat mengikuti mata pelajaran IPA dimasa pandemi COVID-19 sebesar 89,74 %. [2] Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kinerja guru yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional, motivasi kerja, dan disiplin kerja pada guru dengan studi kasus Guru Akuntansi Kejuruan Bisnis dan Manajemen SMK di Jakarta Pusat. [3] Dalam berintraksi antara guru dengan anak didik, bahasa pengantar yang merupakan salah satu penomena yang sangat menarik untuk diteliti. [4] Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penyusunan metode pembelajaran pusat pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan sangat menarik. [5] Kedua, kendala dalam meningkatkan kedisiplinan SD Negeri Tanjunganom antara lain; Kondisi siswa itu sendiri, Kondisi orang tua, Latar belakang keluarga, Waktu guru dengan siswa. [6] Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus, dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dengan mencapai standar ideal. [7] terkait bagaimana persepsi guru dengan menerapkan metode Ice Breaking. [8] E-Learning adalah suatu sistem pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa, namun ketika pengunaan e-learning terlalu sulit kemungkinan siswa tidak mampu belajar secara maksimal, begitu pula ketika banyaknya data yang harus disampaikan tetapi adanya kendala teknis seperti jaringan yang lambat dan kurangnya sarana dan prasarana pendukung yang dimuliki siswa tentu saja dapat menjadi penghambat aktivitas siswa. [9] (2) Penilaian keterampilan produk sudah dilaksanakan oleh guru dengan cara memberikan siswa tugas membuat kolase dan bukti hasil karya difoto bersama siswa. [10] Peserta pelatihan sebanyak 32 orang guru dengan latar belakang pendidikan sarjana yang terdiri dari guru sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas negeri dan swasta di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. [11] Hasil penelitian memberikan gambaran dinamika psikologis motivasi prestasi ketiga subjek, yaitu: (1) Subjek BS memiliki motif berprestasi mendapatkan piala dan menang lomba dikarenakan adanya pengalaman keberhasilan, tujuan mendapatkan hadiah, efikasi diri, dukungan guru secara emosional, dan dukungan orang tua; (2) Subjek FS memiliki motif berprestasi menjadi pintar dan mendapatkan tepuk tangan yang dilatarbelakangi adanya pengalaman keberhasilan, kemandirian dalam berlatih, tujuan menjadi pintar dan mendapatkan tepuk tangan, efikasi diri, rasa senang pada aktivitas yang dilakukan, dukungan guru secara emosional, dan dukungan orang tua membuat FS senang ikut lomba; (3) Subjek BG memiliki motif berprestasi mendapatkan hadiah dan menang lomba yang dilatarbelakangi pengalaman keberhasilan, kemandirian dalam berlatih, tujuan mendapatkan hadiah, efikasi diri, dukungan guru dengan memberikan hadiah, dan dukungan orang tua membuat BG semangat berlomba. [12] Partisipan berjumlah 40 orang guru dengan masa kerja minimal 10 tahun. [13] Maka melihat hal tersebut diperlukan adanya peningkatan kualitas guru dengancarameningkatkankompetensiprofesional,pedagogik,dansosial,salahsatu caranyaadalahdenganmenggunakanstrategilessonstudy. [14] Diharapkan dengan adanya penelitian ini, akan semakin banyak sekolah yang menggunakan Power Piont sebagai media pembelajaran interaktif untuk menjalin komunikasi dua arah antara guru dengan murid. [15] Hasil perhitungan korelasi antar variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sertifikasi guru dengan kinerja guru. [16] Sedikitnya petani mitra yang mengikuti program binaan disebabkan karena masyarakat Bergas Semarang lebih memilih bekerja menjadi pegawai pabrik ataupun menjadi guru dengan pendapatan yang lebih banyak. [17] Hal ini tampak pada awal pembelajaran pada siklus 1, khususnya pada tahap eksplorasi, yaitu pemberian pengetahuan kognitif tentang manajemen terhadap guru untuk menunjang proses pembelajaran, kemudian pada siklus 2, pendalaman materi dilaksanakan dengan cara pemahaman lebih dalam terhadap konsep-konsep manajemen, dalam hal ini kepala sekolah berperan sebagai falisitator, selanjutnya pada siklus 3, kepala sekolah sebagai pendorong kreativitas guru dengan peningkatan pemahaman pada pelaksanaan praktek dilapangan, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengevaluasiaan dalam proses belajar mengajar. [18] Analisis korelasi Pearson mendapati hubungan kompetensi profesionalisme guru dengan efikasi pengajaran guru adalah signifikan dan berada pada aras yang tinggi. [19] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenjang kepangkatan, pendidikan, kemampuan guru menyusun RPP, kemampuan melaksanakan pembelajaran, hubungan antara jenjang kepangkatan guru dengan hasil belajar peserta didik, hubungan antara pendidikan guru dengan hasil belajar peserta didik, hubungan antara kemampuan menyusun RPP dengan hasil belajar peserta didik, hubungan antara kemampuan melaksanakan pembelajaran dengan hasil belajar peserta didik, hubungan secara bersama-sama jenjang kepangkatan, pendidikan, kemampuan menyusun RPP, dan melaksanakan pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik. [20] Berdasarkan hasil penelitian bahwa kemampuan penilaian guru dengan menggunakan indikator tautan google forms, yakni 4 orang peserta rata-rata 3,75 (25%) dengan kategori amat baik; 4 orang peserta dengan rata-rata 3,5 (25%) kategori baik; 4 orang peserta dengan rata-rata 3,25 (25%) dengan kategori cukup baik; dan penilaian 2,50 sebanyak 4 orang peserta (25%) termasuk kategori cukup. [21] Keterbatasan Interaksi guru dengan siswa yang mengharuskan merubah pola pembelajaran tatap muka menjadi daring (dalam jaringan) online, menjadi salah satu hambatan proses belajar mengajar di sekolah, khususnya di SMK Setia Janji kisaran. [22] Namun, ditemukan juga tidak familiernya guru dengan aksen lain, kesiapan guru, siswa, dan institusi dalam memasukkan pengajaran ELF, menyediakan materi pembelajaran yang sesuai, dan penutur asli sebagai tantangan yang dihadapi dalam memasukkan ELF ke dalam pengajaran mereka. [23] Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan kualitas yang baik bisa dijadikan solusi untuk menunjang permasalahan tersebut. [24] Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara kepemimpinan guru dengan motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. [25] Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kepemimpinan visioner, kinerja guru, tingkat keefektifan sekolah, hubungan kepemimpinan visioner kepala sekolah dan keefektifan sekolah, hubungan kinerja guru dan keefektifan sekolah, serta hubungan kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru dengan keefektifan sekolah. [26] Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran guru dengan menggunakan mobile learning berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments di MTsN 2 Maros. [27] Dimasa pandemi Covid’19 kegiatan pembelajaran banyak mengalami permasalahan, peserta didik susah memahami materi yang dijelaskan oleh guru dengan system online. [28] Pelaksanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dilakukan oleh guru-guru bidang studi dengan prinsip selalu bekerjasama dan saling mendukung antara guru dengan pimpinan, guru sesame guru, guru dengan pegawai lainnya. [29] Saran dalam penelitian ini adalah kepala sekolah perlu mengembangkan kemampuan kepada guru dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan arahan serta mengikuti seminar agar dapat meningkatkan kualitas guru sebagai tenaga pengajar, untuk meningkatkan SDM tenaga pengajar kepala sekolah perlu melakukan evaluasi dan melaksanakan evaluasi yang rutin untuk meningkatkan kinerja Guru, hubungan komunikasi yang baik agar dapat terjalin kerjasama antara personel sekolah, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian dengan melibatkan variabel-variabel yang relevan, serta menjadi referensi. [30] Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, skor rata-rata keterampilan komunikasi untuk guru laki-laki adalah 69% dan untuk guru perempuan adalah 72,5%, dan secara umum keterampilan guru dengan status PNS dalam berkomunikasi dengan siswa lebih baik daripada guru dengan non-PNS PNS. [31] Interaksi antara guru dengan siswa dalamkonteks pendidikan adalah suatu proses menunjukkan pada hubungan-hubungan yang dinamis. [32] Tujuan PKM ini adalah untuk, 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang fitur-fitur yang ada di smartphone, PC/Laptop serta link yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar alternatif dengan tingkat penguasaan minimal 70%, 2) meningkatkan kemampuan guru dalam mengakses dan memanfaatkan “big data” sebagai sumber dan referensi pembelajaran dengan tingkat penguasaan minimal 70%, 3) membekali guru dengan kemampuan merancang Bahan Ajar dan LKPD berbasis Weblog dengan tingkat penguasaan minimal 70%. [33] Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi kepala sekolah dan pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kinerja guru dengan memerhatikan, membentuk dan meningkatkan tanggung jawab profesi, komitmen mengajar, motivasi, serta kepuasan kerja para guru khususnya guru Madrasah Tsanawiyah. [34] Supervisi yang dilakukan ini merupakan bantuan, arahan dan bimbingan dari kepala sekolah dasar kepada guru dengan melakukan pembinaan melalui diskusi dengan guru yang menjadi subjek penelitian tentang penyususnan RPP yang baik. [35] Selanjutnya temuan ditindaklanjuti oleh guru dengan menerapkan beberapa strategi pembelajaran reading di kelas seperti dengan menafsirkan, menebak, & menganalisis teks secara gramatikal dengan gaya bacaan yang bervariasi, untuk memperoleh pemahaman tentang makna teks tersebut. [36] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antar pribadi guru dengan siswa bermasalah, mengetahui faktor penghambat komunikasi antar pribadi dengan siswa bermasalah, dan mengetahui hasil Komunikasi antar pribadi dengan siswa bermasalah di SMA Negeri 13 Medan. [37] Populasi penelitian semua guru SD di Kecamatan Dempet sejumlah 271 guru, sampel 162 guru dengan teknik proportional random sampling. [38] Penelitian menunjukan PJJ mata pelajaran PPKn tidak efektif pelaksanaannya karena: (1) keterbatasan perangkat teknologi pendukung PJJ dan akses internet menyebabkan keterbatasan keterhubungan dengan sumber belajar PPKn; (2) PJJ PPKn didominasi aktivitas pengerjaan tugas; (3) pembelajaran cenderung monoton, minim kreativitas dan inovasi; (4) kualitas pendampingan orang tua rendah karena komunikasi guru dengan orang tua tidak terjalin; (5) siswa sulit untuk menguasai substansi materi pembelajaran PPKn. [39] selain media papan flanel yang memiliki daya tarik bagi anak, teknik mengajar guru dengan penguasaan materi yang baik juga menjadi faktor utama berhasilnya penelitian ini. [40] Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diperoleh data p-value= 0,523 artinya tidak ada hubungan antara pendapatan ekonomi guru dengan tingkat depresi. [41] Temuan utama: Hasil penelitian bahwa interaksi sosial guru dengan siswa sudah baik. [42] Kajian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara bidang tugas harian guru tingkatan enam dan hubungan sosial antara guru-guru dengan penjenamaan semula pengurusan tingkatan enam di Bahagian Sandakan, Sabah. [43] Tujuan penelitian ini ialah agar mengetahui korelasi antara persepsi peserta didik terhadap gaya mengajar guru dengan prestasi belajar matematika peserta didik. [44] Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan memulai profesi sebagai guru dengan pendidikan yang belum menunjang. [45] Supervisi adalah segenap bantuan profesional dari kepala sekolah kepada guru dengan harapan agar guru dapat mengembangkan motivasi dan kinerjanya dengan baik. [46] Analisis data hasil pengolahan kinerja guru dengan lembar keterlaksanaan pembelajaran dalam bentuk instrument pengamatan oleh observer juga mencapai skor 80 dengan kategori baik Kondisi ini. [47] Dengan tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru dengan mengefektifkan supervisi klinis di MI Nurul Falah Amcang. [48] Pada saat anak melakukan kegiatan mencetak dengan menggunakan alat atau bahan dari pelepah pisang yang telah disediakan oleh guru dengan berbagai macam bentuk, anak akan mencoba menorehkan di atas kertas yang sudah di sediakan oleh guru. [49] Pendekatan emosional secara continue, dengan harapan terbangun kedekatan antar guru dengan siswa sehingga hubungan baik bisa terjalin diantara mereka, dalam hal ini diupayakan bisa menumbuhkan rasa keyakinan terhadap siswa untuk berani berkata jujur dalam segala hal. [50]본 연구의 표본은 총 74명으로 구성된 교사이다. [1] 얻은 4가지 지표로 수행한 연구 결과, 과학 과목에 대한 즐거움 89.74%, 온라인 방식(줌, 구글 미팅, 왓츠앱 그룹 토론, 과제 등)으로 교사에 대한 학생 관심 94.87%, 학생 COVID-19 대유행 기간 동안 과학 과목 수강에 대해 89.74% 열정적입니다. [2] nan [3] 교사와 학생 사이의 상호 작용에서 교수 언어는 가장 흥미로운 연구 현상 중 하나입니다. [4] 이 연구는 매우 흥미롭게 교사에 의해 수행되는 학습 센터 학습 방법의 준비에 의해 동기가 부여됩니다. [5] 둘째, SD Negeri Tanjunganom의 규율을 개선하는 데 장애물이 있습니다. 학생 자신의 상태, 부모의 상태, 가족의 배경, 선생님과 학생의 시간. [6] 이 조치에서 연구는 3주기로 수행되었으며 취해진 조치의 결과로부터 이상적인 기준을 달성함으로써 교사의 성과를 향상시킬 수 있음이 입증되었습니다. [7] Ice Breaking 방법을 적용하여 교사의 인식과 관련이 있습니다. [8] E-Learning은 교사와 학생이 직접 대면하지 않고도 진행되는 교수학습과정의 수단으로 활용할 수 있는 학습시스템이지만, e-Learning의 활용이 너무 어려울 때, 전달해야 하는 데이터가 많을 때 뿐만 아니라 최적의 학습을 하지 못할 수도 있지만, 느린 네트워크, 학생 소유의 지원 시설 및 인프라 부족과 같은 기술적 장애의 존재는 물론 학생 활동에 방해가 됩니다. [9] (2) 제품 기술 평가는 학생들에게 콜라주를 만들고 학생들과 함께 사진을 찍는 것을 증명하는 작업을 제공함으로써 교사가 수행했습니다. [10] 교육 참가자는 수마트라 남부 Ogan Komering Ilir Regency Pampangan 지역의 초등학교, 중학교, 공립 및 사립 고등학교 교사로 구성된 학부 교육 배경을 가진 32명의 교사였습니다. [11] 연구 결과는 세 가지 주제의 성취 동기의 심리적 역학에 대한 개요를 제공합니다. -효능감, 정서적 교사 지원, 부모 지원 (2) FS 과목은 성공의 경험, 실천의 독립성, 똑똑하고 박수받는 목표, 자기 효능감, 수행하는 활동의 즐거움, 정서적 교사 지원에 의해 동기 부여되는 똑똑하고 박수를받는 성취 동기가 있습니다. , 그리고 부모님의 지원으로 FS는 대회에 참가할 수 있습니다. (3) BG 과목은 성공경험, 실천의 독립성, 수상목표, 자기효능감, 경품을 통한 교사의 지지, BG를 경쟁에 의욕적으로 만드는 부모의 지원에 의해 동기가 부여된 수상 및 대회 우승의 성취동기를 갖는다. [12] 참가자는 최소 근무 기간 10년의 교사 40명이었습니다. [13] 따라서 이를 볼 때 전문적, 교육적, 사회적 능력을 향상시켜 교사의 자질을 향상시킬 필요가 있으며, 그 중 하나는 수업 학습 전략을 사용하는 것입니다. [14] 이 연구를 통해 더 많은 학교에서 Power Piont를 양방향 학습 매체로 사용하여 교사와 학생 간의 양방향 커뮤니케이션을 구축할 수 있기를 바랍니다. [15] 변수간 상관관계를 계산한 결과, 교원자격과 교원성과는 유의한 관계가 있음을 알 수 있다. [16] nan [17] 이것은 주기 1의 학습 초기, 특히 탐색 단계에서 볼 수 있습니다. 즉, 학습 과정을 지원하기 위해 교사에게 관리에 대한 인지 지식을 제공한 다음 주기 2에서 더 깊은 이해를 통해 자료를 심화합니다. 관리 개념의 경우, 이 경우 교장은 촉진자 역할을 하고, 3주기에서 교장은 계획, 조직, 실행 및 평가에서 시작하여 현장 실습 구현에 대한 이해를 높임으로써 교사 창의성의 동인 역할을 합니다. 가르치고 배우는 과정의 단계. [18] Pearson 상관관계 분석은 교사의 전문성과 교사의 교수효능감 사이의 관계가 유의미하고 높은 수준임을 발견했습니다. [19] 본 연구는 직급, 학력, 교사의 수업계획서 작성능력, 학습수행능력, 교사의 직급과 학생의 학습성과의 관계, 교사의 교육과 학생의 학습성과의 관계, 수업계획서 작성능력과 학생의 학습성과의 관계 , 학습수행능력과 학생의 학습성과와의 관계, 직급, 학력, 수업계획서 작성능력, 학습수행능력과의 관계 학습 결과. [20] google Forms 링크 지표를 사용한 교사의 평가 능력에 대한 연구 결과에 따르면, 즉 4명의 참가자가 평균 3.75(25%)의 매우 우수한 범주에 속합니다. 평균 3.5(25%)의 좋은 카테고리를 가진 4명의 참가자; 상당히 좋은 범주에서 평균 3.25명(25%)의 참가자 4명; 및 2.50명의 평가가 충분 범주에 포함된 최대 4명의 참가자(25%)입니다. [21] 대면 학습 패턴을 온라인(네트워크 내) 온라인으로 변경해야 하는 교사-학생 상호 작용의 제한은 학교, 특히 Setia Promise Vocational School에서 교수 및 학습 프로세스의 장애물 중 하나입니다. [22] nan [23] nan [24] 본 연구는 영어학습에서 교사의 리더십과 학생의 동기와의 관계를 조사하기 위해 수행되었다. [25] 초록: 이 연구의 목적은 비전 리더십, 교사 성과, 학교 효율성, 교장 비전 리더십과 학교 효율성 간의 관계, 교사 성과와 학교 효율성 간의 관계, 학교장의 비전 리더십과 교사 성과 간의 관계를 설명하는 것입니다. 학교 효율성. [26] 본 연구는 MTsN 2 Maros에서 Teams Games Tournaments 유형의 협동 학습 모델을 기반으로 모바일 학습을 활용하여 교사 학습의 질 향상을 결정하는 것을 목표로 하는 교실 행동 연구입니다. [27] nan [28] 교육과정의 시행, 교육과정의 시행은 교사와 리더, 동료 교사, 교사와 다른 직원들 사이에서 항상 함께 일하고 서로를 지원한다는 원칙으로 현장 교사에 의해 수행됩니다. [29] 본 연구에서는 교장이 교사로서의 자질을 향상시키고 교직원에 대한 인적 자원을 증대하기 위해 세미나에 참석할 뿐만 아니라 훈련, 지도, 지도를 제공함으로써 교원을 위한 기술을 개발할 필요가 있다고 제안한다. 성과 향상을 위한 정기적인 평가를 실시하고, 교사, 교직원 간의 협력이 이루어질 수 있도록 원활한 의사소통 관계를 구축하고, 참고가 될 뿐만 아니라 관련 변수를 포함하여 연구 결과를 발전시키는 추가 연구가 기대됩니다. [30] 본 연구의 결과, 남교사의 평균 의사소통 능력 점수는 69%, 여교사는 72.5%이며, 일반적으로 학생과의 의사소통 능력은 PNS 상태의 교사가 non-PNS를 가진 교사보다 우수하다. 문관. [31] nan [32]