Aktivitas Fisik(신체 활동)란 무엇입니까?
Aktivitas Fisik 신체 활동 - Kata Kunci : Kualitas Tidur, Aktivitas Fisik, Tingkat Stres, Dismenorea Primer. [1] Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur diantaranya lingkungan, stress psikologi, gizi, gaya hidup, aktivitas fisik, Olahraga. [2] Namun, puasa Ramadan tidak terlepas dari beberapa perubahan baik terkait asupan makanan, aktivitas fisik, dan rutinitas harian, yang berpotensi menimbulkan dampak pada metabolisme tubuh seseorang, khususnya penyandang DM. [3] Aktivitas fisik bermanfaat untuk kesehatan fisik dan psikologis. [4] Keywords : Stress Level, Menstrual Cycle INTISARI : Hubungan Tingkat Stres Dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Premenopouse Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kusumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Pendahuluan : Panjangnya siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat stres, genetik dan gizi dan rata-rata dikatakan usia premenopause berkisar antara 45-55 tahun Penyebab gangguan menstruasi dapat karena kelainan biologik (organik atau disfungsional) atau dapat pula karena psikologik seperti keadaaan-keadaan stress. [5] Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara efektif, efisien dalam jangka waktu relatif lama, dipengaruhi faktor umur, genetik, ras, jenis kelamin, merokok, status kesehatan, aktivitas fisik, dan status gizi. [6] Pemerintah telah mengeluarkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) di masa pandemi COVID-19 terkait pola makan, aktivitas fisik, dan waktu istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh tenaga kesehatan maupun kelompok masyarakat lainnya. [7] Hipertensi menempati urutan ketiga penyakit terbanyak di Sulawesi Tengah pada tahun 2016, hal ini berkaitan erat dengan gaya hidup seperti merokok, diet tinggi lemak dan garam, aktivitas fisik, dan lain-lain yang merupakan faktor risiko hipertensi. [8] 042), aktivitas fisik (p=0,027), dan pola makan (p=0. [9] Hasil penelitian didapatkan upaya penangan DM di Puskesmas Bara-Baraya masih kurang, pengetahuan pasien DM tipe 2 masih kurang, dan perilaku (kepatuhan diet, aktivitas fisik, kepatuhan minum obat) pasien DM tipe 2 masih banyak yang tidak patuh, dan lebih tingginya prevalensi kadar glukosa darah tidak terkontrol dibandingkan yang terkontrol. [10] Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko PJK yaitu hipertensi, diabetes melitus, aktivitas fisik, dan perilaku merokok. [11] Hasil bivariat penelitian ini menggambarkan, terdapat hubungan DM tipe 2 pada lansia dengan pendidikan (OR=0,403, nilai p =0,000), pekerjaan (OR=3,010, nilai p =0,000), aktivitas fisik (OR = 1,466, nilai p =0,000), kebiasaan merokok (OR = 0,764, nilai p =0,000), konsumsi buah sayur (OR=0,797, nilai p =0,000), obesitas (OR=1,896, nilai p= 0,000) dan riwayat hipertensi (OR=1,960, nilai p =0,000) serta makanan/minuman yang berisiko kecuali makanan bakar (nilai p =0,577) dan makanan pengawet (nilai p =0,577). [12] Wawancara yang dilakukan yaitu data diri, asupan, aktivitas fisik, dan riwayat konsumsi obat. [13] Kata kunci pencarian database terkait dengan menggunakan kata olahraga, aktivitas fisik, Kualitas Hidup dan pasien kanker. [14] Kuesioner yang divalidasi tentang manajemen diri dari diet, aktivitas fisik, manajemen stres, konsumsi alkohol, merokok, kepatuhan pengobatan dan penggunaan layanan kesehatan tradisional, digunakan untuk mengumpulkan data. [15] Faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain berat badan, aktivitas fisik, stress dan kecemasan, diet, paparan lingkungan dan kondisi kerja. [16] Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko kejadian obesitas sentral pada ASN di Kota Padang adalah asupan lemak ( p =0,033 ; OR=8,949), asupan serat ( p =0,002 ; OR=3,716), aktivitas fisik ( p =0,001 ; OR=3,627). [17] Fitur-fitur yang digunakan untuk proses klasifikasi diantaranya adalah : 1) tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, tekanan darah, riwayat fibrilasi atrium, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tingkat kolesterol, serta diabetes. [18] Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel independen yaitu pengetahuan ibu (p value 0,003, OR = 5,49, CI:1,79-16,8), keturunan (p value 0,000, OR = 11,21, CI: 4,36-28,77), pola makan (p value 0,08, OR = 5,46, CI: 1,47-19,30), aktivitas fisik (p value 0,015, OR = 2,713, CI: 0,27-5,76) dan asupan makanan (p value 0,023, OR = 2,85, CI: 1,22-6,67) dengan kejadian gizi lebih pada anak balita di Kabupaten Lampung Utara tahun 2012. [19] Intervensi rehabilitasi jantung fase I, baik pre maupun pasca operasi, terdiri dari edukasi dan konseling, latihan/ aktivitas fisik, latihan bernapas, latihan batuk efektif, inspiratory muscle training , fisioterapi dada, dan respiratory muscle stretch gymnastics. [20] 003), aktivitas fisik (p val=0. [21] Upaya penanganan non farmakologi sebagian besar adalah melakukan Distraksi, Masasse, Aktivitas fisik, dan kompres sebanyak 18 orang (60. [22] Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. [23] Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berisiko terhadap osteoporosis adalah riwayat keluarga (OR:2,052; 95%CI:1,70-2,46; p:0,079), aktivitas fisik (OR:6,71; 95%CI:3,04-14,8; p:0,000), konsumsi makanan sumber kalsium (OR:5,497; 95%CI:2,44-12,35; p:0,000), dan konsumsi minuman bersoda (OR:2,997; 95%CI:1,194-7,520; p:0,016). [24] Aktivitas fisik santri mayoritas dalam kategori ringan sebesar 85%. [25] Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Menurut Shoimin (2016:177) istilah SAVI kependekan dari : Somatis (belajara dengan berbuat dengan bergerak) bermakna gerakkan tubuh ( hands-on ,aktivitas fisik), yakni belajar dengan mengalami dan melakukan. [26] Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kejadian anemia juga dianalisis seperti pola konsumsi, aktivitas fisik, dan tingkat stress. [27] Hasil : Berdasarkan hasil review artikel faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas pada orang dengan disabilitas intelektual adalah kemiskinan,aktivitas fisik, alkohol, kebiasaan diet, lingkungan tempat tinggal, penggunaan obat, jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua, down syndrom. [28] Berdasarkan pedoman IDAI, terdapat lima pilar penanganan DM tipe-1 pada anak: injeksi insulin, pemantauan gula darah, nutrisi, aktivitas fisik, dan edukasi. [29] PUGS merupakan pedoman tentang susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal, dengan pemilihan dan mengkonsumsi makanan yang baik, bergizi dan seimbang dapat mempengaruhi status gizi. [30] Ada berbagai faktor yang memengaruhi usia menarche, yaitu faktor genetik, status gizi kesehatan umum, letak geografis, aktivitas fisik, dan status fisiologi. [31] Dalam penelitian ini diketahiui adanya hubungan antara status gizi (p=0,008), aktivitas fisik (p=0,033), paparan media massa (p=0,034) dengan kejadian menarche dini. [32]키워드: 수면의 질, 신체 활동, 스트레스 수준, 원발성 월경통. [1] 수면의 질에 영향을 미치는 요인으로는 환경, 심리적 스트레스, 영양, 생활 습관, 신체 활동, 운동 등이 있습니다. [2] 그러나 라마단 단식은 음식 섭취, 신체 활동 및 일상 생활과 관련된 몇 가지 변화와 분리할 수 없으며, 이는 사람, 특히 당뇨병 환자의 신진대사에 영향을 미칠 가능성이 있습니다. [3] 신체 활동은 신체적, 정신적 건강에 유익합니다. [4] Keywords : 스트레스 수준, 월경주기 초록 UPTD Kusumadadi Public Health Center, Bekri District, Central Lampung Regency 폐경 전 여성의 스트레스 수준과 월경주기의 관계 서론 : 월경주기의 길이는 연령, 체중, 신체적 영향 활동, 스트레스 수준, 유전학 및 영양 및 평균 폐경 전 연령은 45-55세입니다. 월경 장애의 원인은 생물학적 이상(기적 또는 기능 장애) 또는 스트레스 상태와 같은 심리적 요인에 기인할 수 있습니다. [5] 체력은 나이, 유전, 인종, 성별, 흡연, 건강 상태, 신체 활동 및 영양 상태의 요인에 영향을 받아 비교적 장기간에 걸쳐 일상 활동을 효과적이고 효율적으로 수행할 수 있는 신체의 능력입니다. [6] 정부는 코로나19 팬데믹 기간 동안 의료 종사자 및 기타 지역사회 단체의 면역 체계를 유지하기 위해 식이, 신체 활동 및 휴식 시간에 대한 균형 영양 지침(PGS)을 발표했습니다. [7] 고혈압은 2016년 중부 술라웨시에서 세 번째로 흔한 질병으로, 고혈압의 위험 요소인 흡연, 고지방 및 염분 섭취, 신체 활동과 같은 생활 습관과 밀접한 관련이 있습니다. [8] 042), 신체활동(p=0.027), 식이(p=0. [9] 그 결과 Bara-Baraya Health Center에서 DM을 처리하려는 노력이 여전히 부족하고, 2형 DM 환자에 대한 지식이 여전히 부족하고, 2형 DM 환자의 행동(식이 요법, 신체 활동, 복약 순응도)이 불량한 것으로 나타났습니다. 여전히 순응하지 않고 당뇨병의 유병률이 더 높았습니다. [10] 이 연구는 CHD의 위험 요소, 즉 고혈압, 당뇨병, 신체 활동 및 흡연 행동에 대해 논의합니다. [11] 이 연구의 이변량 결과는 교육을 받은 노인의 유형 2 DM(OR = 0.403, p 값 = 0.000), 직업(OR = 3.010, p 값 = 0.000), 신체 활동(OR = 1.466) 사이에 관계가 있음을 보여줍니다. , p 값 = 0.000) , 흡연 습관 (OR = 0.764, p 값 = 0.000), 과일 및 채소 섭취 (OR = 0.797, p 값 = 0.000), 비만 (OR = 1.896, p 값 = 0.000) 및 과거력 고혈압(OR = 1.960, p 값 = 0.000) 및 구운 음식(p 값 = 0.577) 및 보존 식품(p 값 = 0.577)을 제외한 위험에 처한 음식/음료. [12] 인터뷰는 개인 데이터, 섭취량, 신체 활동 및 약물 소비 이력이었습니다. [13] 스포츠, 신체활동, 삶의 질, 암환자 등의 단어 사용과 관련된 데이터베이스 검색 키워드. [14] 식이 요법, 신체 활동, 스트레스 관리, 알코올 섭취, 흡연, 복약 준수 및 전통적 의료 서비스 이용에 대한 자가 관리에 대한 검증된 설문지를 사용하여 데이터를 수집했습니다. [15] 월경 주기에 영향을 미치는 요인에는 체중, 신체 활동, 스트레스와 불안, 식단, 환경 노출 및 작업 조건이 포함됩니다. [16] 그 결과 파당시 ASN에서 중심비만 발생의 위험인자는 지방섭취(p=0.033; OR=8.949), 섬유소섭취(p=0.002; OR=3.716), 신체활동(p=0.001; 또는 = 3.627). [17] 분류 과정에 사용된 특징은 1) 키, 체중, 체질량 지수, 혈압, 심방세동 병력, 가족력, 흡연 습관, 신체 활동, 콜레스테롤 수치 및 당뇨병을 포함합니다. [18] 그 결과 모성 지식(p값 0.003, OR = 5.49, CI:1.79-16.8), 유전(p값 0.000, OR = 11.21, CI: 4.36-28.77), 식이(p 값 0.08, OR = 5.46, CI: 1.47-19.30), 신체 활동(p 값 0.015, OR = 2.713, CI: 0.27-5.76) 및 음식 섭취(p 값 0.023, OR = 2.85, CI: 1.2 6.67) 2012년 North Lampung Regency에서 5세 미만 어린이의 영양 과잉 발병률과 함께. [19] 수술 전후의 1단계 심장 재활 중재는 교육 및 상담, 운동/신체 활동, 호흡 운동, 효과적인 기침 운동, 흡기 근육 훈련, 흉부 물리 치료 및 호흡 근육 스트레칭 체조로 구성됩니다. [20] 003), 신체 활동(p val = 0. [21] 비약물적 치료 노력은 주로 주의 산만, 마사지, 신체 활동, 최대 18명(60명) 압박 등이다. [22] 균형 잡힌 영양은 음식의 다양성, 신체 활동, 깨끗한 생활 행동의 원칙을 고려하고 정상적인 체중을 모니터링하여 영양 문제를 예방하기 위해 신체의 필요에 따라 영양소를 종류와 양으로 포함하는 일일 식단입니다. [23] 그 결과 골다공증의 위험이 있는 변수는 가족력(OR: 2.052; 95%CI: 1.70-2.46; p: 0.079), 신체 활동(OR: 6.71; 95%CI: 3.04 -14.8; p:0.000)이었다. , 칼슘이 풍부한 식품 섭취(OR:5.497; 95%CI:2.44-12.35; p:0.000) 및 청량 음료 섭취(OR:2.997; 95%CI:1.194 -7.520; p:0.016). [24] 대부분의 학생들의 신체 활동은 85%가 가벼운 범주에 속합니다. [25] 연구에 사용된 이론은 Shoimin(2016:177)에 따르면 SAVI라는 용어가 다음을 의미합니다. Somatic(움직임으로써 학습)은 몸을 움직이는(실제, 신체 활동), 즉 경험하고 수행하여 학습하는 것을 의미합니다. [26] 소비 패턴, 신체 활동 및 스트레스 수준과 같은 빈혈 발병률과 관련된 다른 요인도 분석되었습니다. [27] 결과: 논문검토 결과 지적장애인의 비만에 영향을 미치는 요인은 빈곤, 신체활동, 음주, 식습관, 생활환경, 약물사용, 성별, 연령, 부모교육, 다운증후군 등이었다. [28] IDAI 지침에 따르면 어린이의 제1형 당뇨병 치료에는 인슐린 주사, 혈당 모니터링, 영양, 신체 활동 및 교육의 5가지 기둥이 있습니다. [29] PUGS는 식품의 다양성 또는 다양성, 신체활동성, 청결도, 이상적인 체중(BB)의 원칙을 고려하여 신체의 필요에 따라 영양소를 종류와 양으로 함유한 일일 식품의 구성을 가이드라인으로 선정하여 좋은 영양가 있고 균형 잡힌 식단은 영양 상태에 영향을 줄 수 있습니다. [30] 초경 연령에 영향을 미치는 요인은 유전적 요인, 전반적인 건강 영양 상태, 지리적 위치, 신체 활동 및 생리적 상태 등 다양한 요인이 있습니다. [31] 본 연구에서는 영양상태(p=0.008), 신체활동(p=0.033), 대중매체 노출(p=0.034), 조기 초경 발생률 사이에 상관관계가 있음을 밝혔다. [32]
ini bertujuan untuk 이것은 의도
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara status gizi, aktivitas fisik, dan tingkat kebugaran jasmani pada siswa SMA di Kota Jayapura. [1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, Aktivitas Fisik, Konsumsi Alkohol, Pola Makan Berisiko dan Perilaku Merokok dengan kejadian Hipertensi menggunakan metode pendekatan Cross Sectional Study (potong lintang) RSUD Kolonodale Kabupaten Morowali Utara tahun 2020 dengan Jumlah sampel sebanyak 91 serta metode pengambilan menggunakan Purposive sampling. [2] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran di Palembang selama pandemi COVID-19. [3] Penelitian ini bertujuan untuk (1) memberikan aktivitas fisik yang bermanfaat pada siswa kelas IV SD Islam Surya Buana Malang, (2) memberikan aktivitas fisik yang terstruktur melalui program gross motor skill , (3) mengetahui dan mengkaji tentang pengaruh aktivitas fisik melalui program gross motor skill terhadap indeks massa tubuh dan kebugaran jasmani siswa kelas IV. [4] Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara durasi tidur dengan asupan makan, aktivitas fisik dan kejadian obesitas pada mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. [5] Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kekerasan fisik dan psikis dalam pacaran dengan aktivitas fisik pada remaja di Bantul Yogyakarta. [6] Penelitian ini bertujuan untuk meng gambarkan status gizi, aktivitas fisik, serta persepsi manfaat dan hambatan pemenuhan asupan gizi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). [7] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh anak di daerah kampung nelayan pesisir pantai Kenjeran Kota Surabaya. [8] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lockdown (karantina wilayah) akibat pandemi Covid-19 pada perilaku dan emosi anak usia dini (usia 0-8 tahun), serta kegiatan rutin sehari-hari seperti aktivitas fisik, screen time, dan pola tidur. [9] Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara aktivitas fisik dan usia menarche dengan kejadian premenstrual syndrome. [10] Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan tentang perawatan kaki diabetes dan memotivasi para penderita diabetes untuk melakukan aktivitas fisik salah satunya dengan melakukan senam kaki diabetes. [11] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, asupan lemak, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kualitas tidur dengan kejadian gizi lebih pada remaja SMA. [12] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik siswa di tingkat sekolah menengah pertama yang ada di kota bandung. [13] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu sebelum aktivitas fisik intensitas sedang terhadap penurunan kadar malondialdehid (MDA) plasma pada tikus jantan. [14] Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran latihan dan aktivitas fisik untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis. [15] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, obesitas dan aktivitas fisik dengan kejadian Prediabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. [16] Kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk: (1) mendapatkan informasi tentang profil tingkat kebugaran lansia binaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Yogyakarta, (2) mendapatkan informasi tentang faktor risiko sindrom metabolik bagi lansia binaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Yogyakarta, (3) memberikan pengetahuan bagi lansia binaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Yogyakarta tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik dan mengetahui parameter sindrom metabolik. [17] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi makanan cepat saji ( fast foods ) dengan komposisi lemak tubuh pada remaja di SMA Karuna Dipa Palu. [18] Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mengkaji hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), asupan lemak, mikronutrisi (Na, K, Ca, Mg) serta aktivitas fisik dengan tekanan darah, kedua, mengevaluasi faktor yang dominan berhubungan dengan tekanan darah. [19] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik pada ibu hamil dengan berat badan lahir. [20] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi anak disabilitas intelektual di Kota Semarang. [21]본 연구는 자야푸라시에 거주하는 고등학생들의 영양상태, 신체활동, 체력수준 간의 관계를 규명하는 것을 목적으로 한다. [1] 이 연구는 2020년 North Morowali Regency에 있는 Cross Sectional Study 접근법(단면) Kolonodale Hospital을 총 표본으로 사용하여 연령, 신체 활동, 알코올 소비, 위험한 식습관 및 흡연 행동 사이의 관계를 고혈압 발병률에 따라 결정하는 것을 목표로 합니다. 91 및 목적 샘플링을 사용한 샘플링 방법. [2] 이 연구는 COVID-19 팬데믹 기간 동안 팔렘방 의과대학 의과대학 학생들의 섭식 행동 및 신체 활동에 대한 설명을 확인하는 것을 목표로 합니다. [3] nan [4] nan [5] nan [6] nan [7] nan [8] nan [9] nan [10] nan [11] nan [12] 본 연구는 반둥시에서 중학교 학생들의 신체활동 정도를 파악하는 것을 목적으로 한다. [13] 이 연구는 수컷 쥐의 혈장 말론디알데히드(MDA) 수치를 낮추기 위해 중간 강도의 신체 활동 전에 꿀을 주는 효과를 확인하는 것을 목표로 합니다. [14] 이 글은 심리적 웰빙을 향상시키기 위해 운동과 신체 활동의 역할을 결정하는 것을 목표로 합니다. [15] nan [16] nan [17] 이 연구는 Karuna Dipa High School Palu에서 청소년의 체지방 구성과 신체 활동과 패스트 푸드 섭취 사이의 관계를 확인하는 것을 목표로 합니다. [18] nan [19] nan [20] nan [21]