Introduction to Tebal Perkerasan

What is/are Tebal Perkerasan?

Tebal Perkerasan - Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan abu vulkanik dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[1] Peningkatan jalan Tembilahan - Terusan Mas tidak lepas dari nilai perencanaan tebal perkerasan karena tahap perencanaan tebal perkerasan harus mempertimbangkan faktor ekonomi, tanah dasar, beban lalu-lintas, fungsi jalan dan faktor-faktor lainnya. ^[2] Dari hasil perhitungan dan pembahasan secara keseluruhan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan ini menggunakan Laston MS 744 kg dengan tebal minimum 5 cm untuk lapis permukaan, Laston Atas MS 590 kg dengan tebal 10 cm untuk lapis pondasi atas dan Sirtu/Pitrun Kelas B dengan tebal diperoleh 5 cm untuk lapis pondasi bawah. ^[3] Kata Kunci : perencanaan perkerasan, tebal perkerasan kaku, metode NAASRA 1979, data lalu lintas harian. ^[4] 15 dan batas-batas minimum tebal perkerasan 20 cm dengan indeks tebal perkerasan ITP=7. ^[5] 007/BM/2009, perencanaan tebal perkerasan kaku yang didasarkan pada Peraturan Pd T-14-2003, perencanaan saluran tepi (drainase) yang mengacu pada Peraturan SNI 03-3424-1994 dan Peraturan Pd. ^[6] 04/SE/Db/2017 untuk mendapatkan tebal perkerasan sesuai umur rencana. ^[7] Selanjutnya dibandingkan hasil perhitungan tebal perkerasan lentur, nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd) dari ketiga metode tersebut. ^[8] Dalam rancangan tebal perkerasan kaku jalan lintas Lenangguar – Lunyuk, menggunakan beton K 400 dengan tebal 19 cm. ^[9] Dalam merencanakan tebal perkerasan jalan diperlukan metode yang efektif dan efisien agar diperoleh hasil yang ekonomis, digunakan perbandingan perhitungan pada ketiga metode tersebut. ^[10] Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang tebal perkerasan dan nilai kemampuan jalan dalam mengalami retak lelah dan retak alur. ^[11] Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi permukaan perkerasan jalan dan membandingkan nilai kondisi perkerasan jalan berdasarkan tiga metode, yaitu Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), Surface Distress Index (SDI), yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui jenis penanganan pemeliharaan jalan dan untuk menghitung tebal perkerasan menggunakan metode Bina Marga 2013. ^[12] ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mendesain ulang perkerasan lentur pada Jalan Pantura ruas Cikampek-Pamanukan menggunakan tiga pedoman desain perkerasan lentur yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (2002), Manual Desain Perkerasan Jalan (2013), dan Manual Desain Perkerasan Jalan (2017), serta menganalisis respons struktral yang terjadi berupa regangan horisontal dan vertikal, yang merupakan komponen utama dalam menghitung nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd), diolah menggunakan program KENPAVE. ^[13] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan abu terbang terhadap mutu kuat tekan beton dalam aplikasinya pada perencanaan tebal perkerasan kaku dengn beton mutu tinggi. ^[14] Oleh karena tu, maka dilakukan perencanaan tebal perkerasan ulang atau overlay. ^[15] Perhitungan tebal perkerasan secara komputerisasi perlu dikembangkan untuk meminimalisir kesalahan, memperoleh hasil yang lebih teliti, cepat, akurat, dan dapat dilakukan secara iterasi. ^[16] Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan jalan menggunakan metode Bina Marga 2002 serta total anggaran biaya yang diperlukan pada Jalan Pecangan-Damaran Jepara. ^[17] Laporan Akhir ini adalah Analisa Tebal Perkerasan Lentur Pada Rencana Peningkatan Jalan Ruas Legundi – Pertigaan Bunder KM. ^[18] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu vulkanik Gunung Kelud dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[19] Perencanaan perkerasan dengan metode FAA dilakukan dengan memplot data penerbangan, jenise pesawat, beban pesawat, beban roda pesawat kedalam grafik berdasarkan jenis dari ban pesawat rencana untuk mendapatkan tebal total perkerasan, sedangkan perencanaan dengan software FAARFIELD dilakukan dengan memasukkan data penerbangan yang sama kedalam software untuk mendapatkan tebal perkerasan rencana. ^[20] ACN / PCN adalah salah satu metode terkenal ICAO untuk menentukan tebal perkerasan, sementara baru-baru ini FAA telah mengembangkan metode mutakhir dengan menggunakan program terkomputerisasi yang disebut FAARFIELD (FAA Rigid Flexible Iterative Elastic Layer Design). ^[21] Kata kunci : AASHTO 1993, jalan tol, perkerasan kaku, tebal perkerasan. ^[22] Untuk merencanakan tebal perkerasan  mengacu pada metode perencanaan perkerasan jalan lentur yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. ^[23] Perencanaan perkerasan lentur menggunakan Laston dengan umur rencana 10 tahun didapatkan tebal perkerasan lentur yaitu AC-WC setebal 4 cm, AC-BC setebal 6 cm dan Lapis Pondasi Atas (LPA) setebal 40 cm dengan besar perkiraan Rencana Anggaran Biaya pembangunan perkerasan lentur ruas Tambelangan-Durjan Kabupaten Sampang sepanjang 1,145 km sebesar Rp 5. ^[24] Setelah  semua data yang dibutuhkan didapat kemudian dilakukan perhitungan tebal perkerasan  jalan  menggunakan metode Analisa Komponen. ^[25] Hal ini menjadi masalah bagi pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki, untuk itu perlu dilakukan perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur untuk penanganan maupun peningkatan jalan pada ruas jalan tersebut. ^[26] Sementara itu, perurnusan masalah dari pengkajian ini adalah apakah rencana tebal perkerasan overlay fasilitas landas pacu di Bandar Udara Pangkalan Bun telah memenuhi persyaratan untuk dapat didarati pesawat tipe Boeing 737-900 ER. ^[27] Tebal perkerasan di atas subgrade  yang sesuai untuk menahan beban ini adalah setebal 28 inch, dengan minimal lapisan base coarse  8 inch, dan lapisan surface coarse  9 inch. ^[28] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur padam dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung lunak artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[29] Thickness of flexible pavement overlay with 20 years  design life uses “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987” and “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995” to calculate the cost estimation. ^[30] Pedoman Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 digunakan untuk menghitung tebal perkerasan dan perancangan sambungan. ^[31] Pada perencanaan tebal perkerasan menggunakan aplikasi FAARFIELD. ^[32] Kata-kata kunci : perkerasan jalan, perancangan perkerasan, pelat beton, tebal perkerasan jalan. ^[33]

Perencanaan Tebal Perkerasan

Peningkatan jalan Tembilahan - Terusan Mas tidak lepas dari nilai perencanaan tebal perkerasan karena tahap perencanaan tebal perkerasan harus mempertimbangkan faktor ekonomi, tanah dasar, beban lalu-lintas, fungsi jalan dan faktor-faktor lainnya. ^[1] Dari hasil perhitungan dan pembahasan secara keseluruhan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan ini menggunakan Laston MS 744 kg dengan tebal minimum 5 cm untuk lapis permukaan, Laston Atas MS 590 kg dengan tebal 10 cm untuk lapis pondasi atas dan Sirtu/Pitrun Kelas B dengan tebal diperoleh 5 cm untuk lapis pondasi bawah. ^[2] 007/BM/2009, perencanaan tebal perkerasan kaku yang didasarkan pada Peraturan Pd T-14-2003, perencanaan saluran tepi (drainase) yang mengacu pada Peraturan SNI 03-3424-1994 dan Peraturan Pd. ^[3] ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mendesain ulang perkerasan lentur pada Jalan Pantura ruas Cikampek-Pamanukan menggunakan tiga pedoman desain perkerasan lentur yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (2002), Manual Desain Perkerasan Jalan (2013), dan Manual Desain Perkerasan Jalan (2017), serta menganalisis respons struktral yang terjadi berupa regangan horisontal dan vertikal, yang merupakan komponen utama dalam menghitung nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd), diolah menggunakan program KENPAVE. ^[4] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan abu terbang terhadap mutu kuat tekan beton dalam aplikasinya pada perencanaan tebal perkerasan kaku dengn beton mutu tinggi. ^[5] Oleh karena tu, maka dilakukan perencanaan tebal perkerasan ulang atau overlay. ^[6] Hal ini menjadi masalah bagi pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki, untuk itu perlu dilakukan perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur untuk penanganan maupun peningkatan jalan pada ruas jalan tersebut. ^[7] Thickness of flexible pavement overlay with 20 years  design life uses “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987” and “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995” to calculate the cost estimation. ^[8] Pada perencanaan tebal perkerasan menggunakan aplikasi FAARFIELD. ^[9]

Perhitungan Tebal Perkerasan

Selanjutnya dibandingkan hasil perhitungan tebal perkerasan lentur, nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd) dari ketiga metode tersebut. ^[1] Perhitungan tebal perkerasan secara komputerisasi perlu dikembangkan untuk meminimalisir kesalahan, memperoleh hasil yang lebih teliti, cepat, akurat, dan dapat dilakukan secara iterasi. ^[2] Setelah  semua data yang dibutuhkan didapat kemudian dilakukan perhitungan tebal perkerasan  jalan  menggunakan metode Analisa Komponen. ^[3]

Menghitung Tebal Perkerasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi permukaan perkerasan jalan dan membandingkan nilai kondisi perkerasan jalan berdasarkan tiga metode, yaitu Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), Surface Distress Index (SDI), yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui jenis penanganan pemeliharaan jalan dan untuk menghitung tebal perkerasan menggunakan metode Bina Marga 2013. ^[1] Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan jalan menggunakan metode Bina Marga 2002 serta total anggaran biaya yang diperlukan pada Jalan Pecangan-Damaran Jepara. ^[2] Pedoman Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 digunakan untuk menghitung tebal perkerasan dan perancangan sambungan. ^[3]

Sertum Tebal Perkerasan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan abu vulkanik dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[1] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu vulkanik Gunung Kelud dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[2] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur padam dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung lunak artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[3]

Mendapatkan Tebal Perkerasan

04/SE/Db/2017 untuk mendapatkan tebal perkerasan sesuai umur rencana. ^[1] Perencanaan perkerasan dengan metode FAA dilakukan dengan memplot data penerbangan, jenise pesawat, beban pesawat, beban roda pesawat kedalam grafik berdasarkan jenis dari ban pesawat rencana untuk mendapatkan tebal total perkerasan, sedangkan perencanaan dengan software FAARFIELD dilakukan dengan memasukkan data penerbangan yang sama kedalam software untuk mendapatkan tebal perkerasan rencana. ^[2]

Merencanakan Tebal Perkerasan

Dalam merencanakan tebal perkerasan jalan diperlukan metode yang efektif dan efisien agar diperoleh hasil yang ekonomis, digunakan perbandingan perhitungan pada ketiga metode tersebut. ^[1] Untuk merencanakan tebal perkerasan  mengacu pada metode perencanaan perkerasan jalan lentur yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. ^[2]

tebal perkerasan lentur

Selanjutnya dibandingkan hasil perhitungan tebal perkerasan lentur, nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd) dari ketiga metode tersebut. ^[1] ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mendesain ulang perkerasan lentur pada Jalan Pantura ruas Cikampek-Pamanukan menggunakan tiga pedoman desain perkerasan lentur yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (2002), Manual Desain Perkerasan Jalan (2013), dan Manual Desain Perkerasan Jalan (2017), serta menganalisis respons struktral yang terjadi berupa regangan horisontal dan vertikal, yang merupakan komponen utama dalam menghitung nilai repetisi izin terhadap kerusakan fatik (Nf) dan kerusakan retak alur (Nd), diolah menggunakan program KENPAVE. ^[2] Laporan Akhir ini adalah Analisa Tebal Perkerasan Lentur Pada Rencana Peningkatan Jalan Ruas Legundi – Pertigaan Bunder KM. ^[3] Perencanaan perkerasan lentur menggunakan Laston dengan umur rencana 10 tahun didapatkan tebal perkerasan lentur yaitu AC-WC setebal 4 cm, AC-BC setebal 6 cm dan Lapis Pondasi Atas (LPA) setebal 40 cm dengan besar perkiraan Rencana Anggaran Biaya pembangunan perkerasan lentur ruas Tambelangan-Durjan Kabupaten Sampang sepanjang 1,145 km sebesar Rp 5. ^[4] Hal ini menjadi masalah bagi pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki, untuk itu perlu dilakukan perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur untuk penanganan maupun peningkatan jalan pada ruas jalan tersebut. ^[5] Thickness of flexible pavement overlay with 20 years  design life uses “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987” and “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995” to calculate the cost estimation. ^[6]

tebal perkerasan jalan

Dari hasil perhitungan dan pembahasan secara keseluruhan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan ini menggunakan Laston MS 744 kg dengan tebal minimum 5 cm untuk lapis permukaan, Laston Atas MS 590 kg dengan tebal 10 cm untuk lapis pondasi atas dan Sirtu/Pitrun Kelas B dengan tebal diperoleh 5 cm untuk lapis pondasi bawah. ^[1] Dalam merencanakan tebal perkerasan jalan diperlukan metode yang efektif dan efisien agar diperoleh hasil yang ekonomis, digunakan perbandingan perhitungan pada ketiga metode tersebut. ^[2] Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan jalan menggunakan metode Bina Marga 2002 serta total anggaran biaya yang diperlukan pada Jalan Pecangan-Damaran Jepara. ^[3] Kata-kata kunci : perkerasan jalan, perancangan perkerasan, pelat beton, tebal perkerasan jalan. ^[4]

tebal perkerasan rencana

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan abu vulkanik dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[1] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu vulkanik Gunung Kelud dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[2] Perencanaan perkerasan dengan metode FAA dilakukan dengan memplot data penerbangan, jenise pesawat, beban pesawat, beban roda pesawat kedalam grafik berdasarkan jenis dari ban pesawat rencana untuk mendapatkan tebal total perkerasan, sedangkan perencanaan dengan software FAARFIELD dilakukan dengan memasukkan data penerbangan yang sama kedalam software untuk mendapatkan tebal perkerasan rencana. ^[3] Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur padam dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung lunak artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. ^[4]

tebal perkerasan kaku

Kata Kunci : perencanaan perkerasan, tebal perkerasan kaku, metode NAASRA 1979, data lalu lintas harian. ^[1] 007/BM/2009, perencanaan tebal perkerasan kaku yang didasarkan pada Peraturan Pd T-14-2003, perencanaan saluran tepi (drainase) yang mengacu pada Peraturan SNI 03-3424-1994 dan Peraturan Pd. ^[2] Dalam rancangan tebal perkerasan kaku jalan lintas Lenangguar – Lunyuk, menggunakan beton K 400 dengan tebal 19 cm. ^[3] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan abu terbang terhadap mutu kuat tekan beton dalam aplikasinya pada perencanaan tebal perkerasan kaku dengn beton mutu tinggi. ^[4]

tebal perkerasan dan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang tebal perkerasan dan nilai kemampuan jalan dalam mengalami retak lelah dan retak alur. ^[1] Pedoman Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 digunakan untuk menghitung tebal perkerasan dan perancangan sambungan. ^[2]

tebal perkerasan menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi permukaan perkerasan jalan dan membandingkan nilai kondisi perkerasan jalan berdasarkan tiga metode, yaitu Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), Surface Distress Index (SDI), yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui jenis penanganan pemeliharaan jalan dan untuk menghitung tebal perkerasan menggunakan metode Bina Marga 2013. ^[1] Pada perencanaan tebal perkerasan menggunakan aplikasi FAARFIELD. ^[2]