Introduction to Tanah Dasar

What is/are Tanah Dasar?

Tanah Dasar - Tanah dasar pada lokasi proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda tersebut cenderung merupakan tanah keras. ^[1] Peningkatan jalan Tembilahan - Terusan Mas tidak lepas dari nilai perencanaan tebal perkerasan karena tahap perencanaan tebal perkerasan harus mempertimbangkan faktor ekonomi, tanah dasar, beban lalu-lintas, fungsi jalan dan faktor-faktor lainnya. ^[2] Kerusakan jalan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: tanah dasar yang tidak stabil, iklim, sistem drainase yang buruk, material dan proses kerja yang tidak memenuhi persyaratan. ^[3]

kegagalan daya dukung

Tanah lunak tidak digunakan sebagai timbunan dalam proyek konstruksi, karena memiliki nilai CBR yang rendah tetapi dengan nilai kepadatan kering yang tinggi, sangat rentan kegagalan daya dukung pada lapisan tanah dasar konstruksi jalan. ^[1] Salah satu penyebab kerusakan adalah kegagalan daya dukung tanah dasar. ^[2]

dengan tujuan untuk

Stabilisasi tanah merupakan usaha untuk memperbaiki sifat tanah secara teknis dengan menggunakan bahan-bahan tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan tanah dasar menjadi stabil pada semua kondisi. ^[1]

Kekuatan Tanah Dasar

Cara  uji  Dynamic  Cone  Penetrometer  (DCP) merupakan  suatu  prosedur  yang  cepat  untuk melaksanakan evaluasi  kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan dengan biaya yang relatif kecil. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bahan tambahan soil binder Vienison SB terhadap kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam nilai CBR (California Bearing Ratio). ^[2] Kerusakan pada konstruksi jalan dapat disebabkan oleh kekuatan tanah dasarnya yang tidak memadai atau buruk. ^[3] Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman muka air tanah dan percepatan gempa terhadap kekuatan tanah dasar Candi Prambanan berdasar metode elemen hingga. ^[4] Dalam pembangunan tanggul Wedok perlu diketahui kekuatan tanah dasar serta stabilitas tubuh tanggul. ^[5] Dalam makalah ini mendiskusikan mengenai lanjutan pengembangan konstruksi pembangunan perumahan di Komplek Bumi Mas Lestari Perdagangan Banjarmasin yaitu perencanaan pondasi dangkal yang dikombinasikan dengan peningkatan kekuatan tanah dasar stabilisasi semen. ^[6]

Kondisi Tanah Dasar

Kebutuhan perkuatan geotextile dipengaruhi oleh kondisi tanah dasar itu sendiri. ^[1] Kondisi tanah dasar pada ruas Jalan Ray III adalah tanah lunak, sehingga dalam desain tanah dasar dengan dilakukan pengurukan timbunan. ^[2] Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan jalan adalah kondisi tanah dasar pada permukaan tanah yang lunak. ^[3] Kondisi tanah dasar dilapangan sangat mempengaruhi daya dukung tanah untuk menerima beban sehingga pada perencanaan struktur bawah dan approach jembatan ini perlu adaanya perencanaan yang tepat untuk menentukan alternatif perencanaan yang efektif dan efisien. ^[4] Kondisi tanah dasarnya adalah tanah lunak hingga medium yang memilki kedalaman ± 10 meter dengan nilai N-SPT rata – rata berkisar 5 s. ^[5]

Lapisan Tanah Dasar

Tanah lunak tidak digunakan sebagai timbunan dalam proyek konstruksi, karena memiliki nilai CBR yang rendah tetapi dengan nilai kepadatan kering yang tinggi, sangat rentan kegagalan daya dukung pada lapisan tanah dasar konstruksi jalan. ^[1] Abutment merupakan bagian struktur bawah jembatan, yang berfungsi sebagai pemikul sebuah beban struktur atas dan mendistribusikannya ke lapisan tanah dasar melalui pondasi. ^[2] Hal penting yang digunakan dalam desain struktur perkerasan jalan adalah daya dukung lapisan tanah dasar. ^[3] Evaluasi karakteristik perkerasan perlu ditentukan untuk setiap lapisannya, dari lapisan permukaan perkerasan, hingga lapisan tanah dasarnya. ^[4]

Dukung Tanah Dasar

Meskipun beberapa ruas jalan sudah menggunakan perkerasan beton semen, akan tetapi perkerasan jalan menggunakan beton aspal masih menjadi pilihan alternatif karena dalam perencanaannya mempertimbangkan kondisi geografis dari wilayah itu sendiri, daya dukung tanah dasar, existing jalan serta nilai ekonomisnya. ^[1] Salah satu penyebab kerusakan adalah kegagalan daya dukung tanah dasar. ^[2] Hasil penelitian yang diperoleh telah memenuhi kontrol stabilitas eksternal yang meliputi kegagalan geser, kegagalan guling, kegagalan daya dukung tanah dasar serta kontrol terhadap stabilitas internal yang meliputi putusnya tulangan dan tercabutnya tulangan. ^[3]

Diata Tanah Dasar

Abstrak – Perkerasan jalan yaitu struktur lapis yang terletak diatas tanah dasar terdapat lapisan pondasi atas serta pondasi bawah yang setiap Lapisan terdiri dari agregat-agregat yang dipadatkan yang memiliki fungsi untuk menyalurkan tegangan akibat beban roda. ^[1] Perkerasan yang dibangun diatas tanah dasar ekspansif tanpa adanya perlakuan khusus terlebih dahulu, kelak akan menimbulkan berbagai macam masalah dikemudian hari. ^[2] Konstruksi jalan diatas tanah dasar yang bersifat ekspansif banyak dijumpai di Indonesia. ^[3]

Cbr Tanah Dasar

Secara umum, nilai CBR tanah dasar dan tanah timbunan dengan kategori sedang dan baik berkisar antara 5-20%. ^[1] Perencanaan dengan panjang jalan 3,6 km dan lebar 7 meter, dengan perencanaan CBR tanah dasar 6%, dengan nilai W18 dalam setahun sebesar 455. ^[2] Jadi, CBR tanah dasar sangat mempengaruhi tebal lapis perkerasan kaku. ^[3]

Pada Tanah Dasar

Kondisinya adalah perkerasan jalan tidak mempunyai kekuatan untuk menahan beban lalu lintas kendaraan secara keseluruhan, sehingga jalan tersebut mengalami penurunan (seattlement) dan pergeseran (sleeding) baik pada perkerasan jalan maupun pada tanah dasar. ^[1] Salah satu metode untuk mempercepat proses pengaliran air pori pada tanah dasar yaitu dengan memberikan beban Preloading dan pemancang PVD (Pre-fabricated Vertical Drain). ^[2] Jalan ini akan dibangun dari STA 25+500 sampai dengan STA 40+400 dengan nilai CBR pada tanah dasar 22,7%. ^[3]

Sebagai Tanah Dasar

Tanah lempung lunak tidak dapat digunakan sebagai tanah dasar pada konstruksi jalan, jenis tanah ini memiliki nilai California Bearing Ratio (CBR) dan kuat tekan yang sangat rendah. ^[1] Sedangkan campuran tanah dengan kadar kapur optimum dan 12% spent catalyst , dengan peraman 7 hari, merupakan campuran terbaik yang menghasilkan nilai CBR soaked sebesar 49,67%, swelling sebesar 0,15%, dan nilai indeks plastisitas sebesar 11,97%, sehingga tanah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tanah dasar perkerasan jalan. ^[2]

Ke Tanah Dasar

Oleh karena itu, kekuatan dinding sepenuhnya dialihkan ke tanah dasar, dengan menggunakan fondasi bored pile. ^[1] Secara umum fungsi fondasi adalah untuk meneruskan gaya yang diterimanya ke tanah dasar fondasi. ^[2]

Atau Tanah Dasar

Dalam pekerasan jalan, subgrade atau tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting”. ^[1] Bangunan yang lantai kerja atau tanah dasarnya tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul beban atau tanah nya memiliki kedalaman yang cukup dalam untuk mencapai tanah yang dizinkan untuk mendukung konstruksi diatasnya, maka biasanya digunakan tiang pancang. ^[2]

Dijadikan Tanah Dasar

Salah satu penangan jenis tanah bermasalah dilapangan untuk dijadikan tanah dasar jalan raya adalah dengan mencampur tanah tersebut dengan tanah lain yang gradasi dan mutunya lebih baik. ^[1] Kondisi tanah ini dijadikan tanah dasar dari sebuah bangunan struktur sangat tidak kondusif, karena tanah lempung dipengaruhi oleh kadar air yang terkandung pada tanah. ^[2]

Dan Tanah Dasar

Penelitian ini memanfaatkan beton non pasir sebagai perkerasan interblok untuk meningkatkan penyerapan air ke lapisan drainase dan tanah dasar. ^[1] Ruas jalan Pucuk-Babat Kabupaten Lamongan berdasarkan perkerasan sebelumnya menggunakan jenis perkerasan lentur (flexible pavement), kondisi jalan tersebut tidak mampu menahan beban lalu lintas kendaraan yang lewat di atasnya sehingga terjadi penurunan (seattlement) dan pergeseran (sleeeding) pada perkerasan jalan dan tanah dasar, sehingga jalan menjadi bergelombang dan berlubang. ^[2]

tanah dasar yang

Untuk mendapatkan suatu lapisan pondasi yang kuat maka dibutuhkan tanah dasar yang baik. ^[1] Kerusakan jalan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: tanah dasar yang tidak stabil, iklim, sistem drainase yang buruk, material dan proses kerja yang tidak memenuhi persyaratan. ^[2] ABSTRAK Tanah lempung lunak adalah salah satu jenis tanah dasar yang sering menyebabkan masalah dalam berbagai jenis konstruksi karena daya dukungnya rendah dan kepekaan terhadap perubahan kadar air cukup tinggi. ^[3] Konstruksi jalan diatas tanah dasar yang bersifat ekspansif banyak dijumpai di Indonesia. ^[4] Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bahan tambahan soil binder Vienison SB terhadap kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam nilai CBR (California Bearing Ratio). ^[5] Tanah dasar yang lunak tersebut tidak mampu untuk menahan beban total timbunanrencana yaitu 8,9 m. ^[6] Kekuatan dari dari suatu konstruksi perkerasan jalan ditentukan oleh kualitas dari tanah dasar yang dipergunakan, maka dari itu tanah dasar harus mempunyai ketahanan terhadap pengaruh lingkungan terutama air. ^[7]

tanah dasar pada

Tanah dasar pada lokasi proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda tersebut cenderung merupakan tanah keras. ^[1] Tanah lempung lunak tidak dapat digunakan sebagai tanah dasar pada konstruksi jalan, jenis tanah ini memiliki nilai California Bearing Ratio (CBR) dan kuat tekan yang sangat rendah. ^[2] Kondisi tanah dasar pada ruas Jalan Ray III adalah tanah lunak, sehingga dalam desain tanah dasar dengan dilakukan pengurukan timbunan. ^[3] Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan jalan adalah kondisi tanah dasar pada permukaan tanah yang lunak. ^[4]

tanah dasar dan

Cara  uji  Dynamic  Cone  Penetrometer  (DCP) merupakan  suatu  prosedur  yang  cepat  untuk melaksanakan evaluasi  kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan dengan biaya yang relatif kecil. ^[1] Secara umum, nilai CBR tanah dasar dan tanah timbunan dengan kategori sedang dan baik berkisar antara 5-20%. ^[2] Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap sampel tanah asli dan variasi sampel yang berbeda pada penambahan BLA dan kapur, dapat disimpulkan bahwa 15% BLA + 5% kapur disarankan untuk digunakan sebagai material tanah dasar dan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam perbaikan tanah untuk konstruksi jalan. ^[3]

tanah dasar sebagai

Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik, AASHTO mengklasifikasikan tanah dasar sebagai tanah lempung dalam kelompok A-6 (6),dan USCS mengklasifikasikan sebagai tanah lempung anorganik dengan tingkat plastisitas rendah sampai dengan sedang, tanah termasuk kedalam kelompok CL (Tanah Berbutir Halus), dan secara visual tanah berwarna kuning dan bercampur dengan sedikit pasir. ^[1] Tanah dasar sebagai pondasi perkerasan di samping harus mempunyai kekuatan atau daya dukung terhadap beban kendaraan, maka tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volume akibat pengaruh lingkungan terutama air. ^[2] Tanah dasar sebagai bagian dari sistem perkerasan jalan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem tersebut. ^[3]

tanah dasar sertum

Hasil penelitian yang diperoleh telah memenuhi kontrol stabilitas eksternal yang meliputi kegagalan geser, kegagalan guling, kegagalan daya dukung tanah dasar serta kontrol terhadap stabilitas internal yang meliputi putusnya tulangan dan tercabutnya tulangan. ^[1] Dalam pembangunan tanggul Wedok perlu diketahui kekuatan tanah dasar serta stabilitas tubuh tanggul. ^[2]

tanah dasar untuk

Tanah expansif yaitu tanah yang kurang baik seagai tanah dasar untuk membuat jalan karena  memiliki sifat kohesif dan memiliki kembang susut yang tinggi yaitu mengembang pada kondisi basah dan menyusut pada waktu kering sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur jalan yang menjadikan jalan bergelombang atau retak – retak seperti yang terjadi di Jalan Raya Kubang Laban, Desa Trate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan arang tempurung kelapa terhadap nilai kuat tekan bebas dan sifat fisik tanah sebelum dan setelah distabilisasi dengan variasi campuran arang tempurung kelapa (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%) serta mengetahui klasifikasi tanah di Jalan Raya Kubang Laban berdasarkan sistem klasifikasi USCS. ^[1] Data rekaman El-Centro 1940 NS dipilih sebagai data percepatan tanah dasar untuk mensimulasikan respon dari struktur dengan dan tanpa menggunakan PMS. ^[2]

tanah dasar dengan

Dari hasil penelitian ini, didapatkan dari analisis stabilitas timbunan untuk semua variasi ketinggian yang diletakkan di atas tanah dasar dengan ketebalan tanah lunak yang bervariasi yang belum mengalami pemampatan (tanpa dipasang PVD) yang dilakukan dengan XSTABL, GEO5, dan GeoStudio-SLOPE/W memberikan hasil SF yang sama; tetapi PLAXIS berbeda. ^[1] Stabilisasi tanah adalah proses untuk memperbaiki bahkan mengubah sifat tanah dasar dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan daya dukungnya sehingga aman terhadap konstruksi bangunan yang akan didirikan di atasnya. ^[2]

tanah dasar merupakan

Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang terpenting karena tanah dasar akan mendukung seluruh beban lalu lintas atau beban kontruksi dari atasnya. ^[1] Dalam pekerasan jalan, subgrade atau tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting”. ^[2]