Introduction to Sistem Irigasi

What is/are Sistem Irigasi?

Sistem Irigasi - Kinerja irigasi menjadi suatu indikasi dalam rangka menggambarkan suatu pengelolaan sistem irigasi, Penilaian kinerja berdasaran Permen PUPR No. ^[1] Untuk itu perlu dilakukan uji sistem irigasi perforasi dengan variasi kemiringan tertentu terhadap besarnya jangkauan pancaran dan keseragamannya, agar nanti dapat digunakan sebagai acauan awal. ^[2] Di dalam menentukan indeks kinerja sistem irigasi diperlukan perhitungan dan beberapa pertimbangan yang cukup kompleks, maka dari itu untuk mempermudah penentuan indeks kinerja sistem tersebut dibutuhkan alat bantu berupa program komputer yaitu PDSDA-PAI versi 2. ^[3] Salah satu upaya untuk menjaga produktivitas bawang merah adalah dengan melakukan kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi pada Daerah Irigasi Taposan, oleh karena itu besarnya nilai indeks kinerja sistem sangat diperlukan untuk menjaga serta meningkatkan produktivitas dalam menstabilkan nilai indeks kinerja sistem irigasi yang ada. ^[4] Oleh karena itu digagas untuk meningatkan produksi pertanian yang berkesinambungan yang setiap saat lahan bisa ditanami dengan cara menyediakan air irigasi dengan  membangun sistem irigasi tetes. ^[5] Hasil penelitian yaitu penyebab terjadinya konflik adalah karena ketidakmerataan dalam mengakses air irigasi yang ditandai dengan adanya faktor kepentingan yang dimiliki individu dalam pemanfaatan air irigasi untuk lahan persawahan, kurangnya sosialisasi mengenai sistem irigasi yang dipakai, serta fasilitas saluran iirgasi yang tidak sempurna sertas kondisi bendungan yang terbilang sangat kurang. ^[6] Selain itu pengaplikasian sistem irigasi ini bisa dilakukan pada tanaman buah ataupun sayuran. ^[7] Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penerapan pendistribusian air dengan sistem irigasi curah ( sprinkler ) pada tanaman bawang merah ( Allium cepa L. ^[8] Hal itu membuat pelaksanaan pola tanam di desa Tebel Kecamatan Bareng tidak sesuai dengan ketersediaan air yang ada, sehinga untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal diperlukan sebuah pengelolahan sistem irigasi yang baik. ^[9] Pada DI Punggur Utara BPU 15, permasalahan pada sistem irigasi terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi pintu yang perlu dievaluasi. ^[10] Kabupaten nganjuk merupakan daerah kering dengan sistem irigasi teknis namun masih mengandalkan irigasi tadah hujan dimana meliputi 6 daerah irigasi bendung yaitu Bendung Rejoso, Margomulyo, Ngomben, Jati, Jatirejo dan Janeng. ^[11] Penyebab terjadinya kekurangan pangan di beberapa wilayah di Kabupaten Tulungagung dikarenakan adanya penurunan produktivitas pertanian sebagai dampak dari penurunan kinerja sistem irigasi, seperti yang terjadi pada Daerah Irigasi Kedung Bantal. ^[12] Daerah Irigasi Cimanuk adalah sebuah sistem irigasi yang terletak di daerah Bayongbong Kabupaten Garut Jawa Barat. ^[13] Produksi padi sebagai salah satu pendukung ketahanan pangan terkait dengan sistem irigasi. ^[14] Irigasi tetes merupakan sistem irigasi hemat air yang sudah lama diaplikasikan diberbagai negara, akan tetapi untuk di lingkungan diwilayah negara kita masih banyak yang belum mengenal. ^[15] Penelitian ini bertujuan untuk menilai indeks kinerja sistem irigasi pada D. ^[16] Sistem irigasi tetes berpeluang untuk diterapkan pada produksi benih kentang G0. ^[17] Teknologi irigasi yang efektif pada lahan kering adalah teknologi irigasi yang dapat mengefisienkan atau menghemat air yakni sistem irigasi sprinkler atau curah. ^[18] Sistem irigasi di rumah kaca yaitu irigasi tetes. ^[19] Data primer yang digunakan adalah hasil wawancara dengan petani yang meliputi luas lahan, sistem tanam, sistem irigasi, penggunaan pupuk dan musim tanam. ^[20] Berpijak dari hal tersebut maka dengan memanfaatkan kemajuan teknologi elektronika dibuatlah automasi sistem irigasi serta pengendalian kadar nutrisi berdasarkan nilai TDS. ^[21] Selanjutnya dipilih Kecamatan Kedurang sebagai unit analisis, daerah ini memliliki areal persawahan yang luas dan memiliki sistem irigasi yang baik. ^[22] Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kapas yang menggunakan sistem irigasi tetes pada dua musim tanam yang berbeda. ^[23] Sistem Irigasi merupakan usaha penambahan kekurangan air tanah secara buatan, yaitu dengan menyalurkan air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman ketanah yang diolah dan didistribusikan secara sistematis, pemberian air irigasi harus dilakukan dengan tepat agar seluruh tanaman mendapat air yang cukup. ^[24] Kebijakan pengelolaan irigasi yang efektif, sehingga keberlanjutan sistem irigasi dan hak-hak atas air bagi semua pengguna dapat terjamin. ^[25] Saat ini telah banyak dikembangkan sistem irigasi menggunakan tenaga matahari. ^[26] ABSTRAK Sistem irigasi merupakan suatu cara mengalirkan air ke suatu lahan dimana air dialirkan sesuai kebutuhan. ^[27] Sistem irigasi reuse pompa otomatis merupakan suatu sistem rangkaian untuk memindahkan air dari tempat pembuangan air ke reservoir. ^[28] 12/PRT/M/2015 bahwa evaluasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja sistem irigasi, agar kebutuhan air tanaman dapat tercapai dengan optimal. ^[29] Abstraksi — Sistem irigasi didaerah persawahan terkadang tidak memenuhi kebutuhan air didaerah persawahan sehingga dibutuhkan sumber air yang lain. ^[30] Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis optimum pupuk nitrogen yang dapat memberikan hasil maksimum pada produksi pucuk tanaman dengan menggunakan sistem irigasi selang perforasi. ^[31] Jika di Jawa mereka menggunakan sistem irigasi namun saat berada di daerah transmigrasi mereka menggunakan sistem pasang surut. ^[32] Tujuan studi : 1) Mengetahui debit ketersediaan air dan debit kebutuhan air tiap bulannya ditinjau dari faktor K (keseimbangan air); 2) Mengetahui kondisi jaringan irigasi pada sistem irigasi Baro Kanan; 3) Penilaian kinerja jaringan irigasi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015. ^[33] Berlatar belakang dari permaslahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kerapatan saluran dan bangunan jaringan irigasi, kerumitan jaringan irigasi, efisiensi penyaluran air, dan kinerja sistem irigasi tingkat tersier UPTD Trimurjo dari aspek yang dinilai. ^[34] Implementasi Sistem Pertanian Terpadu dimulai dengan konstruksi perbaikan kandang, implementasi alih teknologi dalam manajemen penggemukan dan teknologi pakan meliputi: proses produksi silase dan amoniasi jerami padi sebagai alternatif hijauan pakan bagi ternak dengan menggunakan limbah pertanian; suplementasi dedak padi terfermentasi sebagai aditif pakan untuk meningkatkan citarasa pakan serta pengolahan limbah kotoran menjadi pupuk organik, dan sistem irigasi tetes pada pertanian. ^[35]

Kinerja Sistem Irigasi

Di dalam menentukan indeks kinerja sistem irigasi diperlukan perhitungan dan beberapa pertimbangan yang cukup kompleks, maka dari itu untuk mempermudah penentuan indeks kinerja sistem tersebut dibutuhkan alat bantu berupa program komputer yaitu PDSDA-PAI versi 2. ^[1] Salah satu upaya untuk menjaga produktivitas bawang merah adalah dengan melakukan kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi pada Daerah Irigasi Taposan, oleh karena itu besarnya nilai indeks kinerja sistem sangat diperlukan untuk menjaga serta meningkatkan produktivitas dalam menstabilkan nilai indeks kinerja sistem irigasi yang ada. ^[2] Penyebab terjadinya kekurangan pangan di beberapa wilayah di Kabupaten Tulungagung dikarenakan adanya penurunan produktivitas pertanian sebagai dampak dari penurunan kinerja sistem irigasi, seperti yang terjadi pada Daerah Irigasi Kedung Bantal. ^[3] Penelitian ini bertujuan untuk menilai indeks kinerja sistem irigasi pada D. ^[4] 12/PRT/M/2015 bahwa evaluasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja sistem irigasi, agar kebutuhan air tanaman dapat tercapai dengan optimal. ^[5] Berlatar belakang dari permaslahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kerapatan saluran dan bangunan jaringan irigasi, kerumitan jaringan irigasi, efisiensi penyaluran air, dan kinerja sistem irigasi tingkat tersier UPTD Trimurjo dari aspek yang dinilai. ^[6]

Menggunakan Sistem Irigasi

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kapas yang menggunakan sistem irigasi tetes pada dua musim tanam yang berbeda. ^[1] Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis optimum pupuk nitrogen yang dapat memberikan hasil maksimum pada produksi pucuk tanaman dengan menggunakan sistem irigasi selang perforasi. ^[2] Jika di Jawa mereka menggunakan sistem irigasi namun saat berada di daerah transmigrasi mereka menggunakan sistem pasang surut. ^[3]

Dengan Sistem Irigasi

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penerapan pendistribusian air dengan sistem irigasi curah ( sprinkler ) pada tanaman bawang merah ( Allium cepa L. ^[1] Kabupaten nganjuk merupakan daerah kering dengan sistem irigasi teknis namun masih mengandalkan irigasi tadah hujan dimana meliputi 6 daerah irigasi bendung yaitu Bendung Rejoso, Margomulyo, Ngomben, Jati, Jatirejo dan Janeng. ^[2] Produksi padi sebagai salah satu pendukung ketahanan pangan terkait dengan sistem irigasi. ^[3]

Pada Sistem Irigasi

Pada DI Punggur Utara BPU 15, permasalahan pada sistem irigasi terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi pintu yang perlu dievaluasi. ^[1] Tujuan studi : 1) Mengetahui debit ketersediaan air dan debit kebutuhan air tiap bulannya ditinjau dari faktor K (keseimbangan air); 2) Mengetahui kondisi jaringan irigasi pada sistem irigasi Baro Kanan; 3) Penilaian kinerja jaringan irigasi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015. ^[2]

sistem irigasi yang

Salah satu upaya untuk menjaga produktivitas bawang merah adalah dengan melakukan kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi pada Daerah Irigasi Taposan, oleh karena itu besarnya nilai indeks kinerja sistem sangat diperlukan untuk menjaga serta meningkatkan produktivitas dalam menstabilkan nilai indeks kinerja sistem irigasi yang ada. ^[1] Hasil penelitian yaitu penyebab terjadinya konflik adalah karena ketidakmerataan dalam mengakses air irigasi yang ditandai dengan adanya faktor kepentingan yang dimiliki individu dalam pemanfaatan air irigasi untuk lahan persawahan, kurangnya sosialisasi mengenai sistem irigasi yang dipakai, serta fasilitas saluran iirgasi yang tidak sempurna sertas kondisi bendungan yang terbilang sangat kurang. ^[2] Hal itu membuat pelaksanaan pola tanam di desa Tebel Kecamatan Bareng tidak sesuai dengan ketersediaan air yang ada, sehinga untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal diperlukan sebuah pengelolahan sistem irigasi yang baik. ^[3] Daerah Irigasi Cimanuk adalah sebuah sistem irigasi yang terletak di daerah Bayongbong Kabupaten Garut Jawa Barat. ^[4] Selanjutnya dipilih Kecamatan Kedurang sebagai unit analisis, daerah ini memliliki areal persawahan yang luas dan memiliki sistem irigasi yang baik. ^[5]

sistem irigasi tete

Oleh karena itu digagas untuk meningatkan produksi pertanian yang berkesinambungan yang setiap saat lahan bisa ditanami dengan cara menyediakan air irigasi dengan  membangun sistem irigasi tetes. ^[1] Sistem irigasi tetes berpeluang untuk diterapkan pada produksi benih kentang G0. ^[2] Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kapas yang menggunakan sistem irigasi tetes pada dua musim tanam yang berbeda. ^[3] Implementasi Sistem Pertanian Terpadu dimulai dengan konstruksi perbaikan kandang, implementasi alih teknologi dalam manajemen penggemukan dan teknologi pakan meliputi: proses produksi silase dan amoniasi jerami padi sebagai alternatif hijauan pakan bagi ternak dengan menggunakan limbah pertanian; suplementasi dedak padi terfermentasi sebagai aditif pakan untuk meningkatkan citarasa pakan serta pengolahan limbah kotoran menjadi pupuk organik, dan sistem irigasi tetes pada pertanian. ^[4]

sistem irigasi merupakan

Sistem Irigasi merupakan usaha penambahan kekurangan air tanah secara buatan, yaitu dengan menyalurkan air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman ketanah yang diolah dan didistribusikan secara sistematis, pemberian air irigasi harus dilakukan dengan tepat agar seluruh tanaman mendapat air yang cukup. ^[1] ABSTRAK Sistem irigasi merupakan suatu cara mengalirkan air ke suatu lahan dimana air dialirkan sesuai kebutuhan. ^[2]