Introduction to Lingkungan Pengendapan

What is/are Lingkungan Pengendapan?

Lingkungan Pengendapan - Tugas akhir ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui variasi litologi, distribusi litologi secara lateral, fasies dan lingkungan pengendapan berdasarkan asosiasi litologi serta perkembangan terumbu Formasi Kujung dan Tuban yang berkaitan dengan perubahan muka air laut yang terjadi dari beberapa periode. ^[1] Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis petrografi organik guna mengetahui komposisi maseral dan mineral penyusun batubara serta metode analisis stratigrafi guna mengetahui fasies batuan penyusun serta memperkuat gagasan dalam penentuan lingkungan pengendapan batubara daerah penelitian. ^[2] Dari kedua formasi ini memiliki lingkungan pengendapan mulai dari fluvial sampai laut dangkal. ^[3] Air formasi adalah air yang terdapat dalam suatu lingkungan pengendapan tertentu. ^[4] Adapun data yang tersedia berupa 2 data well log, well report, dan 2 data biostratigrafi Penelitian dilakukan dengan mengkorelasi data-data tersebut untuk kemudian dapat diketahui fasies serta lingkungan pengendapan. ^[5] Telah dilakukan kajian geokimia organik melalui analisa biomarka terhadap sampel minyak pada sumur tua Blok Cepu, Formasi Wonocolo, Jawa Timur untuk mengetahui lingkungan pengendapan kuno minyak tersebut. ^[6] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan pengendapan satuan batuan yang tersingkap di lintasan ini. ^[7] Dari hasil analisis stratigrafi diketahui bahwa perubahan lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berhubungan dengan aktivitas proses eksternal di cekungan ini. ^[8] Terutama pada kondisi geologi Formasi Halang yang dikenal juga sebagai daerah lingkungan pengendapan laut dalam atau turbidit. ^[9] Foraminifera merupakan organisme uniseluler yang dapat berperan sebagai indikator lingkungan serta dapat menentukan lingkungan pengendapan. ^[10] Identifikasi lingkungan pengendapan sangat penting untuk mengetahui pola persebaran reservoir dan perubahan fasies yang terjadi dengan bantuan integrasi data sumur dan seismik. ^[11] Rasio pristan terhadap fitana > 3 menunjukan lingkungan pengendapan yang oksik. ^[12] Lingkungan pengendapan batubara berdasarkan dua klasifikasi diinterprestasikan lingkungan limnic (terendapkan di rawa danau). ^[13] Karakteristik biomarka hidrokarbon batubara Pit Kancil, Sangatta, Kalimantan Timur dapat memberikan informasi mengenai sumber bahan organik, lingkungan pengendapan, proses diagenesis dan kematangan batubara. ^[14] Berdasarkan analisa biostratigrafi , zona reservoar pada Harris-1 meliputi umur oligocene akhir – miocene awal terdapat pada Formasi Ngimbang dengan calcareous nanofosil NP25 – NP24 (6900 – 7650 ft), yang didominasi oleh batuan karbonat meliputi lingkungan pengendapan shallow to marine fluvio deltaic. ^[15] Lingkungan pengendapan Formasi Jonggrangan diinterpretasikan berada pada daerah interior normal marine, reef crest/margin and reef slope. ^[16] Penelitian mengenai keragaman dan sebaran foraminifera di perairan tersebut penting dilakukan sebagai data awal untuk interpretasi lingkungan pengendapan terkait batimetri, oseanografi, ekologi, klimatologi purba dan lain-lain. ^[17] Rasio Pr > Ph merupakan indikator lingkungan pengendapan oksik dengan kadar garam yang rendah. ^[18] Pengungkapan serta rekonstruksi model lingkungan pengendapan purba didasarkan pada analisis detail sedimentologi dan stratigrafi yang meliputi tekstur, struktur sedimen, asosiasi fasies, paket sekuen pengendapan, kandungan fosil, geometri pelamparan secara vertikal maupun horisontal serta pengukuran arah arus purba pada daerah penelitian. ^[19] Salah satu data yang dibutuhkan dalam tahapan eksplorasi lanjut batubara adalah informasi lingkungan pengendapan. ^[20] Metodologi yang dilakukan dengan melakukan studi lingkungan pengendapan, survei lapangan, uji laboratorium, dan analisis klasifikasi potensi ekspansi berdasarkan beberapa metode yang telah dipublikasikan sebelumnya. ^[21] Sikuen stratigrafi dan lingkungan pengendapan diinterpretasi dari masing-masing formasi. ^[22]

Dan Lingkungan Pengendapan

Tugas akhir ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui variasi litologi, distribusi litologi secara lateral, fasies dan lingkungan pengendapan berdasarkan asosiasi litologi serta perkembangan terumbu Formasi Kujung dan Tuban yang berkaitan dengan perubahan muka air laut yang terjadi dari beberapa periode. ^[1] Sikuen stratigrafi dan lingkungan pengendapan diinterpretasi dari masing-masing formasi. ^[2]

Mengetahui Lingkungan Pengendapan

Telah dilakukan kajian geokimia organik melalui analisa biomarka terhadap sampel minyak pada sumur tua Blok Cepu, Formasi Wonocolo, Jawa Timur untuk mengetahui lingkungan pengendapan kuno minyak tersebut. ^[1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan pengendapan satuan batuan yang tersingkap di lintasan ini. ^[2]

lingkungan pengendapan batubara

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis petrografi organik guna mengetahui komposisi maseral dan mineral penyusun batubara serta metode analisis stratigrafi guna mengetahui fasies batuan penyusun serta memperkuat gagasan dalam penentuan lingkungan pengendapan batubara daerah penelitian. ^[1] Lingkungan pengendapan batubara berdasarkan dua klasifikasi diinterprestasikan lingkungan limnic (terendapkan di rawa danau). ^[2]