Introduction to Anak Kandung

What is/are Anak Kandung?

Anak Kandung - Kkedudukan anak kandung adalah anak sah yang mempunyai hubungan nasab dengna  kedua orang tuanya. ^[1] Partisipan penelitian ini berjumlah 9 orang dengan kriteria involuntary childless, sudah menikah minimal selama 3 tahun dan belum pernah memiliki anak kandung. ^[2] Nafkah anak kandung merupakan kewajiban seorang ayah, namun tidak semua ayah pada RT. ^[3] Kedudukan anak angkat setelah orang tua angkatnya bercerai sama halnya dengan anak kandung dalam hal pemeliharan anak kecuali dalam hubungan nasab sehingga tidak mendapatkan waris, namun KHI mengisyaratkan wasiat wajibah terhadap anak angkat yang besarannya 1/3 saja, dengan demikian anak angkat dan anak kandung sama dalam hal pemeliharan, meskipun dalam perceraian anak angkat tidak berakibat tetapi dalam perceraian mengakibatkan hadhanah dan pemeliharaan anak, yang diperebutkan suami istri. ^[4] Ia menganggap Zorro seperti layaknya anak kandungnya sendiri. ^[5] Hasil dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa pada level realitas terlihat dalam bentuk perilaku pemeran Ayah yang memberikan keputusan kepada anak-anak kandung, cara berbicara, cara melarang dan makna komunikasi keluarga yang memang peranya paling dominan  Pada level representasi dalam bentuk kode kamera dan kode dialog yang meliputi, Three Shot, Two Shot,  Eye Level, dan, Close Up dan dialog yang digunakan oleh seorang Ayah kepada keluarganya yang memang dinyatakan sebagai expert communicator Pada level ideologi terlihat adanya Ideologi yang muncul dalam film Nanti Kita Cerita Tenrang Hari Ini terdapat sifat-sifat ayah sebagai seorang protector dan pratiarti terutara dalam pengambulan keputusab berdasarkan komunikasi yang digunakanya. ^[6] Hasil penelitian menunjukkan kedudukan anak perempuan dalam sistem pewarisan bukan sebagai ahli waris meskipun ia sebagai anak kandung, anak tiri, dan anak angkat serta sebagai waris balu (janda) dalam sebuah keluarga. ^[7] Demi memperoleh anak berbagai cara dilakukan seperti mengadopsi / mengangkat anak orang lain, baik dari anak keluarga maupun dari orang lain untuk dijadikan anak kandung Pada masyarakat umum masih banyak yang belum mengetahui tata cara pengangkatan anak yang benar. ^[8] Film Lamunan di buat untuk mengingat keluarga yang memiliki anak angkat agar tetap menyangi anak angkatnya sendiri seperti menyangi anak kandungnya tanpa membeda – bedakan, film ini mengambil tema keluarga agar lebih dekat dengan penonton tentang masalah apa yang bisa di rasakan akan jika kasih sayangnya di bagi, dan jika kurangnya perhatian dari orang tua, anak bisa tidak terarah dan bisa melakukan hal – hal yang tidak baik karena kurangnya pengawasan orang tua. ^[9] Tarekat merupakan anak kandung tasawuf amali. ^[10] Jika orang tua angkat tidak mempunyai anak kandung, maka anak angkat tersebut berhak mendapatkan seluruh bagian dari harta gono-gini, sepanjang tidak ada tuntutan dari kerabat orang tua angkatnya. ^[11] Dalam hukum adat Suku Moi yang berhak mendapat pembagian harta warisan tanah adat ialah anak kandung laki-laki yang lahir dari pernikahan sah menurut adat dan pemberkatan digereja. ^[12] Awalnya hanya mengembangkan agama Islam, namun karena perkembangan politik di Banten menyebabkan beliau harus berjuang membantu mertuanya melawan VOC yang bersekutu dengan anak kandungnya, Sultan Haji. ^[13] Untuk anak-anak kandung kita dirumah berilah keteladanan dalam ibadah. ^[14] Hasil kajian ini mengungkapkan bahwa mengangkat atau mengadopsi anak orang lain, untuk menjadikannya sebagai anak kandung dan memutuskan hubungannya dengan orangtua aslinya, lalu menyandarkan nasabnya kepada orangtua yang mengadopsinya hukumnya haram, karena anak angkat bukan anak kandung. ^[15] Hakim mempertimbangkan bahwa anak angkat di Indonesia sama statusnya seperti anak kandung, maka apa yang berlaku pada anak kandung berlaku juga pada anak angkat. ^[16] Pemberitaan terkait kasus ayah perkosa anak kandung (incest) di Merdeka. ^[17]

Dengan Anak Kandung

Kedudukan anak angkat setelah orang tua angkatnya bercerai sama halnya dengan anak kandung dalam hal pemeliharan anak kecuali dalam hubungan nasab sehingga tidak mendapatkan waris, namun KHI mengisyaratkan wasiat wajibah terhadap anak angkat yang besarannya 1/3 saja, dengan demikian anak angkat dan anak kandung sama dalam hal pemeliharan, meskipun dalam perceraian anak angkat tidak berakibat tetapi dalam perceraian mengakibatkan hadhanah dan pemeliharaan anak, yang diperebutkan suami istri. ^[1] Awalnya hanya mengembangkan agama Islam, namun karena perkembangan politik di Banten menyebabkan beliau harus berjuang membantu mertuanya melawan VOC yang bersekutu dengan anak kandungnya, Sultan Haji. ^[2]

Sebagai Anak Kandung

Hasil penelitian menunjukkan kedudukan anak perempuan dalam sistem pewarisan bukan sebagai ahli waris meskipun ia sebagai anak kandung, anak tiri, dan anak angkat serta sebagai waris balu (janda) dalam sebuah keluarga. ^[1] Hasil kajian ini mengungkapkan bahwa mengangkat atau mengadopsi anak orang lain, untuk menjadikannya sebagai anak kandung dan memutuskan hubungannya dengan orangtua aslinya, lalu menyandarkan nasabnya kepada orangtua yang mengadopsinya hukumnya haram, karena anak angkat bukan anak kandung. ^[2]